JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menghembuskan kabar baik terkait permodalan perbankan. Berdasarkan hasil stress test tahun 2014, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) masih kuat, meskipun sudah memperhitungkan shock scenarios risiko kredit dan risiko pasar, yaitu peningkatan kredit bermasalah (NPL), peningkatan suku bunga, pelemahan nilai tukar dan penurunan harga Surat Berharga Negara (SBN). Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, mengatakan, hasil stress test BI menunjukkan rasio permodalan bank hanya turun 0,1%-0,2%, dengan asumsi skenario kenaikan suku bunga BI 2,5%. Jika kenaikan suku bunga 1%-5% menunjukkan, CAR bank, baik secara industri maupun berdasarkan BUKU, masih kuat, yaitu di atas 14%. "Rata-rata modal bank masih di atas 18%," kata Halim, Senin (19/5). Namun, bank BUKU 1 dan BUKU 3 berpotensi memiliki dampak risiko suku bunga terhadap permodalan lebih besar dibanding BUKU lain. Jika terjadi kenaikan rasio NPL gross industri perbankan di 5%-15% akan menjaga rasio permodalan di atas 10%.
Hasil stress test BI, modal bank sehat walafiat
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menghembuskan kabar baik terkait permodalan perbankan. Berdasarkan hasil stress test tahun 2014, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) masih kuat, meskipun sudah memperhitungkan shock scenarios risiko kredit dan risiko pasar, yaitu peningkatan kredit bermasalah (NPL), peningkatan suku bunga, pelemahan nilai tukar dan penurunan harga Surat Berharga Negara (SBN). Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, mengatakan, hasil stress test BI menunjukkan rasio permodalan bank hanya turun 0,1%-0,2%, dengan asumsi skenario kenaikan suku bunga BI 2,5%. Jika kenaikan suku bunga 1%-5% menunjukkan, CAR bank, baik secara industri maupun berdasarkan BUKU, masih kuat, yaitu di atas 14%. "Rata-rata modal bank masih di atas 18%," kata Halim, Senin (19/5). Namun, bank BUKU 1 dan BUKU 3 berpotensi memiliki dampak risiko suku bunga terhadap permodalan lebih besar dibanding BUKU lain. Jika terjadi kenaikan rasio NPL gross industri perbankan di 5%-15% akan menjaga rasio permodalan di atas 10%.