Hasil Survei HSBC Navigator: Indonesia di Posisi Memikat Bagi Penanam Modal



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hasil survei HSBC Navigator menunjukkan, Indonesia masih berada pada posisi yang memikat bagi para penanam modal. 

Commercial Banking Director HSBC Indonesia Eri Budiono menyebut, hal ini didorong oleh Indonesia yang memiliki skala pasar yang cukup besar, prospek perekonomian yang optimistis, serta tenaga kerja terampil. 

“Sebanyak 29% responden menyebut Indonesia memiliki pasar yang sangat besar untuk meningkatkan skala bisnis secara cepat. 29% responden juga bilang Indonesia punya tenaga kerja yang terlatih dan punya keahlian. Pun 29% responden menyebutkan optimisme akan prospek perekonomian,” tutur Eri dalam diskusi virtual, Selasa (14/6). 


Selain faktor tersebut, sebanyak 27% responden mengungkapkan ketertarikannya karena adanya dukungan pemerintah Indonesia untuk bisnis dan regulasi yang kondusif. 

Baca Juga: BI: Dampak Ketidakpastian Global Terhadap Pasar Keuangan Domestik Masih Terukur

Sedangkan 22% responden tertarik dengan ambisi Indonesia untuk mengedepankan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam pengambilan keputusan bisnis. 

Bahkan, dari hasil pengamatan tersebut, Eri melihat sudah ada 27% perusahaan responden yang beroperasi di Indonesia mempertimbangkan untuk menginvestasikan lebih dari 10% dari laba operasi untuk memperkuat aspek keberlanjutan operasi mereka.

Sedangkan 46% responden lain berencana menginvestasikan sekitar 5% hingga 10% dari laba operasinya. 

Baca Juga: Bank Mandiri Masih Optimistis Cadangan Devisa Bakal Lebih Tambun pada Akhir 2022

Lebih lanjut, bila melihat dari sisi negara, secara khusus 44% perusahaan asal China tertarik menanamkan modal di Indonesia. Terutama, terkait dengan ambisi Indonesia terhadap ESG. 

Sedangkan 45% perusahaan India tertarik dengan dukungan pemerintah dan iklim peraturan kondusif menjadi faktor yang menarik. 30% perusahaan Inggris dan Amerika Serikat (AS) dan 36% perusahaan India tertarik dengan tingginya jumlah pekerja terampil yang tersedia di negara ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli