Hasil Underwriting Tokio Marine Indonesia Positif Dalam 5 Tahun Terakhir



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) menyebut hasil underwriting selalu positif dalam 5 tahun terakhir sejak 2018 hingga 2022. Presiden Direktur Tokio Marine Indonesia Sancoyo Setiabudi mengatakan hasil underwriting yang positif tersebut telah dikurangi dengan beban usaha. Sancoyo menyebut hasil investasi TMI bisa dianggap sebagai tambahan dari keuntungan underwriting.

Adapun hasil underwriting merupakan hasil premi yang telah dikurangi dengan biaya akuisisi, klaim dibayar, dan kenaikan atau penurunan cadangan klaim. 

"Untuk dapat mempertahankan hasil underwriting yang positif perlu menilai potensi kerugian yang bisa timbul dari satu bisnis," kata Sancoyo, Rabu (13/12).


Sancoyo menyebut proses tersebut dilakukan oleh underwriter yang bertugas menilai seberapa besar risiko yang mampu diterima sekaligus besaran premi yang pantas. Jadi, kata dia, hal itu merupakan term and condition yang ditentukan sebelum mengambil potensial risk.

Baca Juga: Tokio Marine Indonesia Sebut Penggunaan AI Tak akan Gantikan Peran Agen

"Dengan melakukan risk menagement yang benar tentu bisa menimimalisir risiko klaim. Kalau ada klaim, itu risiko yang sudah diperhitungkan," ungkap dia. 

Menurut Sancoyo terdapat juga beberapa perusahaan asuransi yang memiliki laba positif. Tetapi ketika dilihat hasil underwriting ternyata tidak cukup untuk menopang beban usaha.

Dia berpendapat perusahaan perlu menggunakan hasil investasi untuk menopang bisnis. Bisa saja positif, tetapi hasil underwriting didukung oleh hasil investasi. 

Tokio Marine mencatat pendapatan premi sebesar Rp 1,77 triliun hingga Oktober 2023. Adapun jumlah pendapatan underwriting sebesar Rp 978 miliar, sedangkan hasil underwriting sebesar Rp 579,02 miliar. Tercatat, hasil investasi hingga Oktober 2023 sebesar Rp 89,93 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati