Jakarta. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, hingga saat ini rasio tabungan di Indonesia masih rendah. Padahal, mobilisasi sumber dana baik dari domestik maupun internasional harus dilakukan semaksimal mungkin. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan, rasio tabungan terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Savings to GDP Ratio Indonesia masih berada pada posisi relatif rendah, yakni 34,8% pada tahun 2015. Angka ini lebih rendah dari negara tetangga lainnya. "Masih lebih rendah dari negara tetangga, yakni Singapura 49% dan Filipina 46%," kata Muliaman saat memberi sambutan pada Peringatan Hari Menabung Sedunia, Senin (31/10/2016).
Hasrat menabung WNI kalah jauh dari Filipina
Jakarta. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, hingga saat ini rasio tabungan di Indonesia masih rendah. Padahal, mobilisasi sumber dana baik dari domestik maupun internasional harus dilakukan semaksimal mungkin. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan, rasio tabungan terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Savings to GDP Ratio Indonesia masih berada pada posisi relatif rendah, yakni 34,8% pada tahun 2015. Angka ini lebih rendah dari negara tetangga lainnya. "Masih lebih rendah dari negara tetangga, yakni Singapura 49% dan Filipina 46%," kata Muliaman saat memberi sambutan pada Peringatan Hari Menabung Sedunia, Senin (31/10/2016).