Hasto bantah sebut Rini Soemarno jadi Menteri BUMN



JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah telah menyatakan bahwa Ketua Tim Transisi Rini Soemarno menjadi Menteri BUMN di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Menurut Hasto, ada salah persepsi dari berita yang ditayangkan sebuah media internasional. Hasto menjelaskan, dalam wawancaranya dengan Kantor Berita Reuters, ia hanya menyampaikan opini pribadinya bahwa Rini layak menjadi menteri. Pasalnya, Rini merupakan figur yang kaya pengalaman khususnya di bidang korporasi.

"Konteksnya adalah pendapat pribadi saya soal Bu Rini, bukan memastikan Bu Rini menjadi Menteri BUMN," kata Hasto, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (18/10/2014).


Hasto melanjutkan, jawaban serupa juga ia sampaikan ketika diminta menanggapi spekulasi tentang Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo menjadi Menteri Sekretaris Negara atau Menteri Dalam Negeri. Menurut Hasto, Tjahjo akan mampu mengisi salah satu posisi dari dua kementerian itu karena berpengalaman di parlemen dan lama berkecimpung sebagai pengurus partai.

"Jawaban saya itu hanya menurut survei dan penilaian banyak pihak bahwa Mas Tjahjo pantas menempati posisi sebagai Mensesneg atau Mendagri. Semua keputusan ada di tangan Pak Jokowi, dan praktis hanya Pak Jokowi yang tahu," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan oleh kantor berita Reuters, Hasto telah mengkonfirmasi nama pertama yang dipastikan akan mengisi kabinet presiden terpilih Jokowi. Dalam berita itu disebutkan Rini Soemarno sebagai menteri BUMN. 

Sosok Rini dikenal dekat dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan pernah menjabat di kabinet Megawati selama 3 tahun sebagai menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Lulusan Wellesley College, Amerika Serikat itu sebelumnya dispekulasikan akan menjabat sebagai Menko Perekonomian atau kembali ke posisi lamanya sebagai Menperindag. Presiden terpilih Jokowi dijadwalkan akan mengumumkan 33 anggota kabinetnya tanggal 21 Oktober nanti, sehari pasca-pelantikan presiden. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa