Hatchback: Lincah, nyaman, dan terjangkau



Ibarat sebuah magnet, mobil hatchback alias tanpa buntut, kini terus menarik perhatian kalangan pabrikan dan penggemar roda empat di Tanah Air. Tanpa dikomando, produsen terus membanjiri sedan hatchback buatannya di pasaran Indonesia.

Memang, sejak Honda melempar Jazz tahun 2003 dan booming, dalam waktu sekejap, mobil-mobil hatchback lain terus bermunculan. Sebut saja di antaranya, Chevrolet Aveo tahun 2003, Kia Pride (2005), Toyota Yaris (2006), Suzuki Swift (2007), dan Daihatsu Sirion (2008).

Bukan hanya segmen di kelas menengah yang dibanjiri mobil buntung ini. Hal serupa juga turut menjangkiti kelas premium. Pabrikan mobil papan atas pun mencoba meraih peruntungan di segmen mobil ini. Lalu, apa yang membuat sedan hatchback terbilang sukses di pasaran?


Pengamat otomotif Soehari Sargo menilai, ada sejumlah keunggulan mobil hatchback dibandingkan jenis lainnya. Karena umumnya berukuran tidak besar, mobil ini cocok digunakan untuk jarak dekat. "Konsumen membeli kendaraan melihat fungsinya. Nah, dengan kondisi jalan di Indonesia, konsumen menilai mobil hatchback pas untuk jarak dekat," kata Soehari.

Bagi sebagian orang, menggunakan mobil jenis ini juga berkaitan dengan imaji. Mereka yang berasal dari kalangan the have dan kaum muda, memiliki selera tinggi. Kehadiran mobil hatchback dapat memperbanyak pilihan bagi mereka dalam menggunakan kendaraan roda empat.

Soehari menambahkan, di Amerika Serikat, sejatinya, mobil hatchback kurang laku lantaran masyarakat di Negeri Paman Sam lebih gemar menggunakan mobil-mobil jenis SUV atau van untuk menempuh jarak jauh.

Pendapat Soehari mungkin tidak salah. Selama ini orang Amerika menilai mobil hatchback secara tradisional laku di Eropa karena pendapatan mereka rendah. Anggapan lain, hatchback adalah sinonim dari mobil murah, mesin kapasitas kecil, dan desain membosankan.

Toh, kini stigma itu mulai memudar. Konsumen Amerika mulai mengikuti cara orang Eropa. Mereka mulai tahu, selain serbaguna, hatchback juga irit bahan bakar. Mereka akhirnya memilih hatchback karena memberikan kenyamanan dan fleksibel.

Di Indonesia, penjualan hatchback sudah lama mampu mengungguli sedan. Pasalnya, ya itu tadi, selain serbaguna, pajak sedan lebih mahal daripada hatchback. Maklum, di sini, sedan umumnya digunakan untuk taksi dan mobil kelas menengah atas.

Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan, mobil jenis hatchback tidak jauh berbeda dengan jenis Jeep 4x2 yang memang diperuntukkan untuk keluarga kecil.

Ada beberapa alasan yang membuat mobil jenis ini sangat digemari konsumen. Pertama, bodi hatchback tidak terlalu besar sehingga mudah diparkir saat konsumen berada di suatu tempat. Kedua, kabin hatchback juga terbilang cukup nyaman, jadi cocok digunakan di perkotaan. Ketiga, mobil jenis ini juga terjangkau harganya.

Jongkie bilang, dalam beberapa tahun ke depan, pasar mobil hatchback masih akan berkembang di Tanah Air. Salah satu pemicunya, karakteristik orang kita yang bersifat kekeluargaan. Mereka membeli kendaraan yang cocok dipakai untuk keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari