Hati-hati, asing profit taking saham big caps



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih koreksi sampai penutupan tengah hari. Bursa tergolong sepi dengan nilai transaksi Rp1,56 triliun. Investor asing juga banyak melakukan aksi jual sehingga angka net sell (jual bersih) di pasar regular mencapai Rp 59,99 miliar.

"Pagi tadi, IHSG mengalami minor profit taking di tengah tipisnya nilai dan volume perdagangan," kata Edwin Sebayang, analis MNC Securities, Jumat (24/8).

IHSG juga terseret bursa regional yang merah akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan masalah zona Euro.


Pada perdagangan di sesi kedua nanti, Edwin memperkirakan pasar saham masih akan lesu dan sepi. "Tetapi melihat laparnya pelaku pasar memburu saham-saham pilihan, bukan mustahil IHSG akan ditutup menguat sangat tipis," tambahnya.

Kepala Riset Indosurya Securities Tonny W. Setiadi menyarankan agar pelaku pasar berhati-hati, juga wait and see di tengah transaksi pasar yang masih sepi. Terlebih asing banyak profit taking pada saham-saham berkapitalisasi besar.

Jika berniat membeli, Tonny menyarankan investor untuk melirik kembali saham-saham properti. "Sedangkan consumer goods dan otomotif sudah koreksi banyak, sebaiknya ditahan dulu karena jangka panjang prospeknya masih bagus," jelas Tonny kepada KONTAN, Jumat (24/8).

Tonny memprediksi koreksi bisa berlanjut ke support terdekat di 4.140 dengan resistance 4.200.

Senada, Kiswoyo, Managing Partner PT Investa Saran Mandiri menyarankan trader untuk wait and see menjelang akhir pekan ini. "Pasar belum sepenuhnya pulih dari situasi liburan sehingga pemainnya belum muncul semua," tuturnya.

Menurut Kiswoyo, target support IHSG berikutnya di level 4.100 dengan resistance paling dekat di 4.160. Ia merekomendasikan beberapa saham yang sudah berada di level support seperti UNTR dan SMGR. "Target beli UNTR di 21.800 dan SMGR di 12.500," imbuh Kiswoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: