Hati-hati, Daya Beli Masyarakat Berpotensi Melemah di Sisa Kuartal IV 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah untuk mewaspadai potensi pelemahan daya beli masyarakat di sisa kuartal terakhir tahun ini.

Ketua Komite Tetap Kebijakan Publik Kadin Indonesia Chandra Wahjudi berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2023 masih di atas 5%. Hanya saja dampak dari El-Nino akan menyebabkan kelangkaan bahan pangan sehingga membuat harga bahan-bahan pokok seperti beras akan melonjak.\

"Ini akan menyebabkan daya beli masyarakat melemah," ujar Chandra kepada Kontan.co.id, Selasa (10/10).


Dari sisi moneter, ia bilang, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sebagian besar mata uang negara lain termasuk Rupiah juga harus diperhatikan.

Baca Juga: Upaya Pemerintah Redam Inflasi di Tengah Tekanan El Nino, Harga Minyak dan Rupiah

Pasalnya apabila dolar AS naik terlampau tinggi juga tidak baik terhadap konsumsi mengingat Indonesia masih mengimpor banyak barang.

Untuk itu, ia berharap pemerintah dapat mengantisipasi hal-hal tersebut dengan memastikan ketersediaan bahan pokok terjaga, nilai tukar rupiah stabil serta inflasi yang terkendali sesuai target sehingga daya beli masyarakat tidak menurun.

Senada, Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2023 masih bisa tumbuh di atas 5%, dengan catatan ada kondusifitas terhadap situasi bangsa dan negara.

Diana menyebut, pemerintah perlu mewaspadai perekonomian pada kuartal IV-2023 mengingat dunia politik akan semakin marak. Mulai dari pendaftaran capres-cawapres, calon- calon legislatif dan memasuki masa kampanye.

Baca Juga: Konsumsi Masyarakat Menengah Bawah Melemah, Industri Makanan Minuman Mulai Khawatir

"Butuh effort lebih keras lagi dalam hal mendorong pertumbuhan ekonomi dan tingkat konsumsi masyarakat dengan menjaga stabilitas harga-harga melalui operasi pasar," kata Diana.

Selain itu, pemerintah juga harus menjaga stabilitas politik sehingga gonjang-ganjingnya tidak terlalu berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian, baik mikro maupun makro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi