KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang kondisi ekonomi global akan semakin melambat di semester dua. Ini terutama karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pasar melihat belum ada kepastian mengenai ujung perang dagang. Selain itu, mereka juga melihat perang tarif ini menjadi alat politik Presiden AS Donald Trump untuk pemilu mendatang. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo memperkirakan, kondisi ini bisa berlangsung sampai pemilu AS. Analis Senior Anugerah Sekuritas Bertoni Rio mengatakan, dampak perang dagang dirasakan oleh sektor pertambangan maupun komoditas lainnya seiring turunnya permintaan. "Sektor pertambangan dan crude palm oil," ungkap Bertoni kepada Kontan.co.id, Senin (22/7).
Hati-hati, emiten ini rentan terkena imbas perang dagang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang kondisi ekonomi global akan semakin melambat di semester dua. Ini terutama karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pasar melihat belum ada kepastian mengenai ujung perang dagang. Selain itu, mereka juga melihat perang tarif ini menjadi alat politik Presiden AS Donald Trump untuk pemilu mendatang. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo memperkirakan, kondisi ini bisa berlangsung sampai pemilu AS. Analis Senior Anugerah Sekuritas Bertoni Rio mengatakan, dampak perang dagang dirasakan oleh sektor pertambangan maupun komoditas lainnya seiring turunnya permintaan. "Sektor pertambangan dan crude palm oil," ungkap Bertoni kepada Kontan.co.id, Senin (22/7).