Hati-hati, harga emas terjun 1%



SINGAPURA. Harga emas jatuh 1% ke titik terendahnya selama hampir satu bulan hari ini (4/12). Investor melakukan aksi jual teknikal setelah harga menembus level support. Namun penurunan emas ini masih bisa menggoda investor yang hendak memburu emas di harga rendah.

Harga emas menembus ke bawah US$ 1.710 per ons dan kemudian ke US$ 1.705, level harga support yang telah dicapainya sejak awal November. Trader berkata, harga emas yang sampai di titik ini mendorong investor melakukan aksi jual alias stop loss.

“Penembusan ini mungkin takkan berlangsung lama. Para pengelola dana bakal senang membeli emas ketika harganya turun, begitu juga bank-ban sentral dan China,” tuturnya.


Harga emas spot jatuh 1% ke US$ 1.698,3 per ons, level terendahnya sejak 6 November siang tadi. Kemudian, harga emas membaik ke US$ 1.702 pukul 06.49 GMT.

Serupa, harga kontrak emas di bursa AS juga jatuh 1,3% ke titik terlemah sebulan pada US$ 1.698,5, kemudian menanjak lagi ke 1.707,24 pada waktu yang sama.

Harga emas masih tertahan oleh langkah bank sentral Australia yang memangkas suku bunga 0,25% sehingga menjadi 3%, level terendahnya dalam setengah abad, hari ini. Pemerintah negeri Kanguru berusaha menjaga ekonominya dari risiko resesi akibat sektor tambang yang menurun.

Analis pasar Reuters Wang Tao mengatakan, secara teknikal ada indikasi bahwa harga emas spot terancam turun lagi ke US$ 1.692 setelah menembus support US$ 1.707.

Penurunan harga emas ini cukup mengejutkan sebab di saat yang sama indeks dollar hari ini melemah. Biasanya, pelemahan dollar menaikkan pamor harga emas di pasar. Tapi kali ini para trader melihat kondisi tak seperti biasanya karena investor menahan diri menanti kepastian negosiasi bujet AS.

“Emas masih tertekan meskipun ada dukungan dari pasar valas. Pasar fisik juga sepi, ada aksi profit taking dan kami belum melihat ketertarikan beli dari para pengelola dana,” kata Peter Fung, head of dealing Wing Fung Precious Metals di Hong Kong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: