JAKARTA. Anda yang berinvestasi saham mungkin sudah sering mendengar kalimat sell in May and go away. Meski belum tentu terjadi tiap tahun, tapi pelaku pasar cukup sering memilih mengambil untung dan keluar dari pasar di bulan Mei. Pada perdagangan saham di awal bulan Mei ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang turun 0,16% ke level 5.675,8. Volume perdagangan pun sedikit menyusut dibandingkan bulan sebelumnya. Meski begitu, investor asing masih mencetak beli bersih Rp 848,3 miliar kemarin. Tahun ini, analis menilai ada potensi aksi sell in May terjadi. Bima Setiaji, Analis NH Korindo Sekuritas, mengatakan, secara historis, performa IHSG memang cenderung melambat di Mei, terdorong berakhirnya masa pembagian dividen. Sentimen laporan keuangan emiten di kuartal I juga mulai redup.
Hati-hati, IHSG bisa terkoreksi faktor sell in May
JAKARTA. Anda yang berinvestasi saham mungkin sudah sering mendengar kalimat sell in May and go away. Meski belum tentu terjadi tiap tahun, tapi pelaku pasar cukup sering memilih mengambil untung dan keluar dari pasar di bulan Mei. Pada perdagangan saham di awal bulan Mei ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang turun 0,16% ke level 5.675,8. Volume perdagangan pun sedikit menyusut dibandingkan bulan sebelumnya. Meski begitu, investor asing masih mencetak beli bersih Rp 848,3 miliar kemarin. Tahun ini, analis menilai ada potensi aksi sell in May terjadi. Bima Setiaji, Analis NH Korindo Sekuritas, mengatakan, secara historis, performa IHSG memang cenderung melambat di Mei, terdorong berakhirnya masa pembagian dividen. Sentimen laporan keuangan emiten di kuartal I juga mulai redup.