Hati-hati! Ini pola dan ciri dari gaslighting yang perlu dipahami



KONTAN.CO.ID - Anda pernah mendengar istilah gaslighting?. Gaslighting merupakan kekerasan psikologi yang mengakibatkan seseorang mempertanyakan kebenaran dirinya sendiri. 

Hubungan tersebut masuk dalam hubungan manipulatif dan tidak sehat, sehingga akan merugikan salah satu pihak. Tanda dari hubungan yang sehat adalah salah satu pihak tidak merasa dirugikan dan komunikasi berjalan dengan baik. 

Melansir dari situs Universitas Airlangga (Unair), seseorang yang terjebak dalam hubungan gaslighting dapat memengaruhi seseorang. Alhasil, ia meragukan penilaiannya sendiri. 

Beberapa pernyataan, seperti "kamu terlalu membayangkan yang aneh-aneh" atau "aku nggak bohong", sering diucapkan pelaku kepada korban sehingga mereka kurang percaya diri. 

“Pernyataan seperti, aku nggak bohong, kamu terlalu membayangkan yang aneh-aneh, aku cuma bercanda, masa gitu aja marah, biasanya muncul dari pelaku sehingga membuat korbannya kurang percaya diri," kata pakar psikologi Universitas Airlangga Primatia Yogi Wulandari. 

"Pada titik tertentu, korban bahkan mempertanyakan kewarasannya,” ujar dia. 

Tindakan gaslighting terkadang tidak disadari oleh korban bahkan pelaku. Tindakan ini memiliki tujuan yang jelas yaitu menyelesaikan masalah dengan membuat seseorang setuju dengan perbuatan salah satu pihak. 

Namun demikian, tidak semua kebohongan bisa disebut sebagai tindakan gaslighting. Jika hubungan dengan pasangan membuat Anda mempertanyakan diri sendiri maka hal tersebut termasuk gaslighting

Baca Juga: Jangan sampai kecolongan, ini langkah melindungi data pribadi di internet

Ciri-ciri terjebak hubungan gaslighting serta pola korban gaslighting

Tidak jarang seseorang tanpa sadar telah terjebak dalam hubungan yang tidak sehat seperti gaslighting. 

Menurut Primatia, ada beberapa ciri dimana seseorang telah terjebak dalam gaslighting. Ciri-ciri atau kondisi korban gaslighting di antaranya:

  • Meminta maaf meski tidak melakukan kesalahan. 
  • Mempertanyakan persepsi diri sendiri. 
  • Memaklumi tindakan buruk salah satu pihak. 
  • Tidak bahagia tanpa tahu alasannya. 
  • Sulit mengambil keputusan meski untuk hal yang sederhana. 
Rasa tidak aman menjadi faktor utama mengapa seseorang terjebak dalam hubungan gaslighting. Karena faktor inilah nantinya timbul ketergantungan terhadap seseorang. 

Pelakunya ini bisa jadi orangtua, pasangan, saudara, teman, atasan. Semakin dekat hubungan personal kedua individu, semakin riskan pula korban dimanipulasi oleh pelaku. Sehingga menimbulkan keraguan pada diri sendiri,” ucap Primatia. 

Baca Juga: Pasangan mendua? Ini 5 penyebab mengapa seseorang bisa selingkuh