KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat S&P memperingatkan, bila roda inflasi terus bergulir, bisa saja Bank Indonesia (BI) lebih agresif dalam mengetatkan kebijakan moneternya. "Peningkatan inflasi ini bisa menjadi pemicu bagi bank sentral untuk meningkatkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Karena peningkatan inflasi," tutur Ekonom S&P Wilayah Asia Pasifik Vishrut Rana dalam pertemuan daring bertajuk Indonesia Braces For Turbulence, Kamis (8/9). Menurut perhitungan Rana, inflasi Indonesia pada tahun 2022 akan melampaui batas atas sasaran BI yang sebesar 4% secara tahunan atau lebih tepatnya di level 4,1% secara tahunan. Salah satu yang mendorong peningkatan inflasi adalah keputusan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Hati-hati! Jika Inflasi Terus Naik, BI Bisa Lebih Agresif Naikkan Suku Bunga Acuan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat S&P memperingatkan, bila roda inflasi terus bergulir, bisa saja Bank Indonesia (BI) lebih agresif dalam mengetatkan kebijakan moneternya. "Peningkatan inflasi ini bisa menjadi pemicu bagi bank sentral untuk meningkatkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Karena peningkatan inflasi," tutur Ekonom S&P Wilayah Asia Pasifik Vishrut Rana dalam pertemuan daring bertajuk Indonesia Braces For Turbulence, Kamis (8/9). Menurut perhitungan Rana, inflasi Indonesia pada tahun 2022 akan melampaui batas atas sasaran BI yang sebesar 4% secara tahunan atau lebih tepatnya di level 4,1% secara tahunan. Salah satu yang mendorong peningkatan inflasi adalah keputusan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).