Hati-hati, koreksi rupiah bisa menggerus kinerja Gudang Garam (GGRM)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan yang dihadapi PT Gudang Garam Tbk tidak hanya berkutat pada persoalan kenaikan tarif cukai rokok. Tren pelemahan rupiah sebenarnya juga bisa mengancam kinerja keuangan emiten berkode GGRM tersebut sewaktu-waktu.

Sekadar catatan, kurs rupiah di pasar spot pada penutupan perdagangan Rabu (5/9) berada di level Rp 14.938 per dollar AS.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan, pelemahan rupiah yang makin mendekati level Rp 15.000 per dollar AS sejatinya belum mengganggu produksi rokok GGRM. Ini mengingat, bahan baku produksi rokok GGRM berasal dari dalam negeri.


Hanya saja, pelemahan rupiah yang sudah cukup dalam dikhawatirkan bisa mengganggu stabilitas makroekonomi nasional sehingga menurunkan daya beli masyarakat. “Jika ini terjadi, maka permintaan terhadap produk rokok GGRM akan berkurang,” kata Christine, Rabu (5/9).

Padahal, emiten ini tidak bisa terus-terusan menjual produknya dengan harga yang rendah di tengah tarif cukai yang tinggi.

Kendati demikian, kehadiran tahun politik bisa menjadi katalis positif bagi GGRM. Agenda politik sejatinya tidak langsung berdampak pada meningkatnya volume penjualan rokok. Namun, setidaknya saat itu pemerintah diharapkan akan menerapkan kebijakan yang lebih populis dan menguntungkan bagi para pemain industri rokok seperti GGRM.

Oleh karena itu, Christine masih merekomendasikan beli saham GGRM dengan target Rp 89.000 per saham. Para Rabu (5/9), saham GGRM ditutup turun 2,98% ke level Rp 70.725 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi