KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat permintaan kredit kendaraan bermotor (KKB) mulai mengalami pertumbuhan, kualitas kredit di sektor ini tampaknya juga perlu diwaspadai. Sebab, rasio kredit bermasalah (NPL) ada tanda-tanda mengalami peningkatan. Per Agustus 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat NPL pada sektor KKB juga berada di level 1,99% atau sedikit naik dari 1,83% pada periode sama tahun lalu. Di mana, NPL pemilikan mobil roda empat sebesar 1,91% atau naik dari 1,79%. Secara lebih luas di sektor otomotif atau industri kendaraan bermotor sendiri terjadi kenaikan NPL dengan rasio NPL Gross sebesar 2,65% atau naik dari 0,60% pada Agustus 2022.
“kenaikan ini lebih disebabkan subsektor industri perlengkapan dan komponen kendaraan bermotor roda empat atau lebih,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, belum lama ini.
Baca Juga: BSI Salurkan Pembiayaan Sindikasi Rp 900 Miliar untuk Proyek Pabrik Pusri-IIIB Memang, NPL di sektor kendaraan bermotor ini tidak lebih baik jika dibandingkan NPL secara keseluruhan untuk kredit perbankan. Seperti diketahui, NPL kredit bank secara keseluruhan berada di level 2,5%, lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu di level 2,88%. Ke depan, Dian bilang penyaluran kredit pada sektor otomotif diperkirakan masih dapat meningkat sejalan dengan
demand yang masih tinggi dengan dukungan insentif LTV kredit KKB oleh BI serta tingginya minat masyarakat terhadap kepemilikan kendaraan bermotor. “Kami meyakini bahwa tidak ada faktor teknis yang menyebabkan keengganan bank menyalurkan kredit di sektor kendaraan roda empat,” ujarnya. Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman bilang pihaknya terus menjaga dan mempertahankan kualitas kesehatan portofolio, dengan berbagai strategi, yaitu antara lain memutakhirkan sistem
scoring dalam menentukan dan memastikan kualitas nasabah yang disetujui mempunyai tingkat risiko terkendali. “Pemutakhiran
system scoring dijalankan dan diluncurkan pada kuartal 1 tahun 2023,” ujar pria yang akrab disapa Aris ini. Aris menambahkan pihaknya mengembangkan teknologi telepon mempergunakan suara robot serta memperkuat proses KYC nasabah yang dilakukan oleh
front-liners/sales dengan proses baru yaitu video KYC dan di tahun 2023 ini
Baca Juga: Permintaan Dinilai Solid, Kegiatan Dunia Usaha Mungkin Meningkat Pada Kuartal IV-2023 Sampai dengan bulan September 2023, rasio kredit macet di anak usaha Bank CIMB Niaga ini sebesar 1,26% atau mengalami penurunan sebesar 0,13% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,40%. Sementara itu, penguatan sistem
scoring tersebut, menurut Aris berdampak pada realisasi penyaluran pembiayaan baru yang masih flat. Di mana, penyaluran pembiayaan baru di CNAF sudah terealisasi sebesar Rp 6,06 triliun atau bisa dikatakan flat jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 6,29 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi