JAKARTA. Ini peringatan bagi para orangtua yang gemar membelikan hadiah mainan untuk anak-anak mereka. Beberapa mainan pelatih kecerdasan otak seperti mainan berbentuk kubus Rubik yang dipasarkan di banyak negara, kemungkinan besar mengandung bahan kimia beracun. Bahan kimia beracun itu berisiko merusak sistem saraf pusat dan mengurangi kapasitas intelektual anak-anak. BaliFokus, lembaga nonpemerintah yang bergerak di bidang advokasi penanganan bahan kimia dan limbah, mengungkap hasil observasi tersebut pada pada Scientific Conference on Persistent Organic Pollutants (POPs), konferensi ilmiah tentang polutan organik yang persisten, yang berlangsung di Firenze, Italia, pekan ini. Dalam siaran pers yang diterima oleh KONTAN, Rabu (31/8), BaliFokus menjelaskan, penelitian tersebut dilakukan oleh IPEN, jaringan masyarakat sipil global yang mempromosikan kebijakan dan praktik kimia yang aman, bersama dengan Arnika, organisasi lingkungan di Republik Ceko. Hasil penelitian itu menunjukkan, sampel mainan berbentuk kubus seperti Rubik dari 16 negara, termasuk Indonesia, mengandung kimia polybrominated diphenyl ethers (PBDEs) yang disebut OctaBDE dan atau DecaBDE.
Hati-hati, mainan anak ini dicurigai beracun!
JAKARTA. Ini peringatan bagi para orangtua yang gemar membelikan hadiah mainan untuk anak-anak mereka. Beberapa mainan pelatih kecerdasan otak seperti mainan berbentuk kubus Rubik yang dipasarkan di banyak negara, kemungkinan besar mengandung bahan kimia beracun. Bahan kimia beracun itu berisiko merusak sistem saraf pusat dan mengurangi kapasitas intelektual anak-anak. BaliFokus, lembaga nonpemerintah yang bergerak di bidang advokasi penanganan bahan kimia dan limbah, mengungkap hasil observasi tersebut pada pada Scientific Conference on Persistent Organic Pollutants (POPs), konferensi ilmiah tentang polutan organik yang persisten, yang berlangsung di Firenze, Italia, pekan ini. Dalam siaran pers yang diterima oleh KONTAN, Rabu (31/8), BaliFokus menjelaskan, penelitian tersebut dilakukan oleh IPEN, jaringan masyarakat sipil global yang mempromosikan kebijakan dan praktik kimia yang aman, bersama dengan Arnika, organisasi lingkungan di Republik Ceko. Hasil penelitian itu menunjukkan, sampel mainan berbentuk kubus seperti Rubik dari 16 negara, termasuk Indonesia, mengandung kimia polybrominated diphenyl ethers (PBDEs) yang disebut OctaBDE dan atau DecaBDE.