KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (25/11) ditutup melemah 0,48% atau 29 poin ke level 6.070. Pada hari ini, Selasa (26/10), IHSG diprediksi masih melanjutkan penurunan. "Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 6.023 hingga 6.129," seperti yang tertulis dalam hasil riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Selasa (26/10). Dalam risetnya, Pilarmas Investindo beranggapan pemangkasan prospek pertumbuhan ekonomi Jepang oleh IMF menjadi salah satu sentimen yang mempengaruhi. Untuk ketiga kalinya, IMF memangkas pertumbuhan ekonomi Jepang dari semula 0,9% menjadi 0,8%. Pemangkasan ini didasari meningkatnya risiko perlambatan global dan menurunnya kinerja PDB Jepang.
Baca Juga: IHSG Tersungkur, Saham Baru PSGO dan KEJU Jadi Jawara, Senin (25/11) IMF menyarankan Jepang untuk tidak memperketat pengeluaran dengan penargetan obligasi jangka pendek hingga reformasi struktural yang lebih ambisius guna mendorong pertumbuhan riil sektor. Mengutip riset dari IMF, perekonomian Jepang telah bertahan di tengah lemahnya permintaan. Akan tetapi, masih akan diuji oleh perlambatan global, ketidakpastian ekonomi global dalam jangka menengah, serta oleh tren demografisnya. IMF pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 menjadi 0,5% Pilarmas Investindo melihat, kebijakan fiskal yang diambil saat ini harus bisa mendukung dan melindungi pertumbuhan Jepang dalam jangka pendek, sehingga dapat menjaga daya beli dan mempertahankan inflasi dalam level stabil. Sejauh ini inflasi masih di bawah target Bank of Japan sebesar 2%, utang publik pun belum sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, sentimen yang mempengaruhi pasar adalah tensi politik di Hongkong mulai mereda. Hal ini akan menjadi sentimen yang baik, asalkan bisa menjaga situasi ini menjadi lebih lama. Asal tahu saja, pemungutan suara di Hong Kong memberikan kemenangan pada pihak pro demokrasi di dalam pemungutan suara untuk dewan distrik. Pro demokrasi mendapatkan 85% dari 452 kursi pemilihan. Adapun sebesar 2.94 juta partisipan terlihat dalam pemilihan tersebut.