JAKARTA. Investor asing tampaknya makin enggan kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia. Investor asing pun terus meminta kenaikan imbal hasil atawa yield yang lebih tinggi untuk berinvestasi dalam obligasi terbitan Indonesia.Alhasil, yield obligasi dolar terbitan pemerintah dan perusahaan Indonesia makin tinggi, mendekati yield tertinggi selama tujuh tahun terakhir. Indeks obligasi Asia terbitan JPMorgan Chase & Co menyebutkan, yield tertimbang delapan surat utang pemerintah dan 11 obligasi korporasi dalam dolar AS terbitan Indonesia sudah mencapai 15,34% pada 24 November 2008. Adapun yield tertinggi adalah 16,13% pada 27 Oktober 2008.Ada dua hal yang mendorong yield obligasi dolar terbitan Indonesia tersebut naik. Pertama, "Pelemahan rupiah membuat investor asing khawatir," terang Budi Susanto, Analis Obligasi Danareksa Sekuritas, kemarin. Celakanya, keluarnya investor asing dari pasar Surat Utang Negara (SUN) malah menekan rupiah lebih dalam lagi.
Hati-Hati, Risiko Obligasi Makin Tinggi
JAKARTA. Investor asing tampaknya makin enggan kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia. Investor asing pun terus meminta kenaikan imbal hasil atawa yield yang lebih tinggi untuk berinvestasi dalam obligasi terbitan Indonesia.Alhasil, yield obligasi dolar terbitan pemerintah dan perusahaan Indonesia makin tinggi, mendekati yield tertinggi selama tujuh tahun terakhir. Indeks obligasi Asia terbitan JPMorgan Chase & Co menyebutkan, yield tertimbang delapan surat utang pemerintah dan 11 obligasi korporasi dalam dolar AS terbitan Indonesia sudah mencapai 15,34% pada 24 November 2008. Adapun yield tertinggi adalah 16,13% pada 27 Oktober 2008.Ada dua hal yang mendorong yield obligasi dolar terbitan Indonesia tersebut naik. Pertama, "Pelemahan rupiah membuat investor asing khawatir," terang Budi Susanto, Analis Obligasi Danareksa Sekuritas, kemarin. Celakanya, keluarnya investor asing dari pasar Surat Utang Negara (SUN) malah menekan rupiah lebih dalam lagi.