MOMSMONEY.ID - Investor kawakan Robert Kiyosaki menyebutkan, ekonomi Amerika Serikat alias AS sedang mengalami depresi saat ini. "Depresi: perekonomian berada dalam pertumbuhan di bawah standar," kata Kiyosaki di akun X-nya, Kamis (25/4). Dengan kata lain, Kiyosaki bilang, perekonomian mungkin tumbuh tetapi di bawah potensinya.
Menurut Kiyosaki, ekonomi negeri Paman Sam pada kuartal keempat 2023 tumbuh sebesar 3,4%.
Baca Juga: Saham & Obligasi bakal Hancur, Robert Kiyosaki Minta Beli 3 Aset Investasi Ini Tapi, ekonomi AS di kuartal pertama 2024 hanya tumbuh 1,6%, kurang dari setengah pertumbuhan di triwulan sebelumnya. "Tidak akan menjadi
soft landing (pendaratan yang mulus)," ujar penulis buku
Rich Dad, Poor Dad ini. "Jangan percaya berita palsu. Carilah faktanya, siap-siap dan hati-hati," imbuh Kiyosaki. Sebelumnya, Kiyosaki menyatakan, AS sedang sakit. Dia meminta untuk bersiap-siap dan membeli lebih banyak emas, perak, dan Bitcoin.
Baca Juga: Penabung adalah Pencundang, Robert Kiyosaki Minta Simpan 3 Aset Investasi Ini "Jangan takut, bersiaplah: utang AS US$ 34 triliun. Utang meningkat sebesar US$ 1 triliun setiap 90 hari," ungkap Kiyosaki di akun X-nya, 9 Maret lalu. "Amerika Serikat sedang sakit. Persiapkan sekarang. Beli lebih banyak emas, perak, Bitcoin," sebutnya. Selain AS yang sedang sakit, Kiyosaki menyebutkan, pasar saham AS bakal ambruk. "Kehancuran
baby boomer. Tragisnya, gelembung terbesar dalam sejarah akan melenyapkan generasi
baby boomer," kata Kiyosaki di akun X-nya, 11 Maret lalu. Baca Juga:
Pasar Saham AS bakal Ambruk, Robert Kiyosaki Minta Beli 3 Aset Investasi Ini Sebab, Kiyosaki bilang, generasi
baby boomer adalah generasi pertama dengan 401K (program dana pensiun) yang lemah.
"Pasar saham (AS) bakal ambruk. Saatnya untuk menjadi nyata adalah sekarang," ujar penulis buku populer
Rich Dad, Poor Dad ini. "Beli aset nyata: emas, perak, Bitcoin, sebelum gelembung terbesar dalam sejarah hancur," tegasnya. Informasi saja,
baby boomer merupakan sebutan bagi mereka yang lahir di antara tahun 1946-1964. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan