Hati-Hati Tidur dengan Kipas Angin Menyala Bisa Berdampak Buruk, Cek Bahayanya Ini



Bahaya Tidur dengan Kipas Angin Nyala -   Akhir-akhir ini cuaca beberapa wilayah di Indonesia masih cukup panas meskipun sudah memasuki musim hujan. Untuk mengurangi rasa panas akibat cuaca, banyak masyarakat yang tidur menggunakan kipas angin yang menyala.

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki suhu yang cenderung panas. Hal tersebut membuat sebagian besar rumah memiliki alat pendingin seperti kipas. 

Ketika cuaca panas, tidur pun akan menjadi tidak nyaman karena berkeringat. Oleh sebab itu, tidur ditemani dengan kipas angin yang menyala menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan saat musim panas tiba. 


Baca Juga: Apa Itu Sistem Imun? Ini Manfaat Sistem Imun, Jenis, dan Fungsinya Masing-Masing

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan beberapa dampak yang ditimbulkan apabila seseorang menyalakan kipas angin semalaman dari segi kesehatan. 

Apa saja dampak tidur dengan kipas angin menyala terus? Simak rangkumannya berikut ini dari situs UM Surabaya.

1. Kekurangan oksigen

Tidur dengan mengarahkan kipas angin ke tubuh, terutama wajah, akan membuat tubuh menjadi kekurangan oksigen.

Hal ini disebabkan karena angin yang dihasilkan dari kipas angin bukanlah oksigen, melainkan karbon dioksida. 

“Jika kipas angin itu diarahkan ke wajah selama tidur malam, tubuh akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang cukup,”ujar Dede, dikutip dari situs UM Surabaya.

2. Menimbulkan alergi

Tidur menggunakan kipas angin menyala bisa mengedarkan debu, tungau, dan alergen lainnya di dalam kamar.

Alergen bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti bersin, hidung berair, mata berair, tenggorokan gatal, maupun gangguan pernapasan, Apabila kamu menderita asma dan alergi, sebaiknya hindari tidur pakai kipas angin. 

3. Dehidrasi dan hipotermi

Kondisi ini dapat terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal (lebih dari 40 derajat Celcius). Dingin yang dihasilkan dari kipas angin bisa membuat tubuh tidak bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrem. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, KAI Terapkan Aturan Perjalanan Lagi Saat Libur Nataru?

4. Mata dan kulit kering 

Efek kebiasaan tidur menggunakan kipas angin dapat mengakibatkan mata dan kulit kering. Mata yang kering lebih mudah iritasi, terlebih bila Anda sering menguceknya.

Sementara itu, kulit yang kering akibat penggunaan kipas angin bisa memperparah gangguan yang telah dialami sebelumnya, seperti eksim dan psoriasis.

5. Nyeri otot dan pegal linu

Kipas angin memang dapat membuat tubuh terasa lebih dingin, namun paparan udara dari kipas angin juga berisiko membuat otot-otot tubuh jadi menegang dan kram.

Gangguan ini sangat umum terjadi pada seseorang yang sering mengarahkan kipas anginnya ke area sekitar wajah dan leher, hal ini justru membuat seseorang terbangun dengan leher kaku dan badan pegal linu pada pagi hari.

6. Bell’s palsy

Udara dingin yang dihasilkan kipas angin bisa menimbulkan risiko bell’s palsy, yaitu penyakit yang melumpuhkan sistem saraf wajah.

Bell’s palsy menyebabkan pembengkakan wajah di area tertentu. Seseorang jadi tidak leluasa berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa,”pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News