JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, pihaknya tidak pernah membahas pemberian relaksasi terkait pelarangan ekspor mineral mentah. Sebelumnya dikabarkan sejumlah perusahaan meminta pemerintah untuk menurunkan tarif bea keluar untuk ekspor sejumlah minerba mentah.Hatta bilang, salah satu cara agar perusahaan terhindar dari aturan kenaikan Bea Keluar (BK) adalah dengan membangun smelter. "BK itu tidak diperlukan sepanjang memang sudah ada smelter," ujar Hatta, di Jakarta.Padahal, sebelumnya, wakil menteri keuangan Bambang Brodjonegori mengatakan, pihaknya bersama Menteri Negeri Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang membahas pemberian relaksasi tersebut. Seperti diketahui, aturan kenaikan BK untuk ekspor minerba mentah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 6/PMK.011/2014.Alasan relaksasi itu karena ada keseriusan dari perusahaan tambang, untuk membangun smelter. Keseriusan itu ditunjukan dengan dilakukannya feasibility study (FS) pembangunan smelter.Hatta membantah ada pembahasan mengenai hal tersebut. "Tidak ada pembahasan itu," tegas Hatta.
Hatta bantah mau turunkan tarif bea keluar minerba
JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, pihaknya tidak pernah membahas pemberian relaksasi terkait pelarangan ekspor mineral mentah. Sebelumnya dikabarkan sejumlah perusahaan meminta pemerintah untuk menurunkan tarif bea keluar untuk ekspor sejumlah minerba mentah.Hatta bilang, salah satu cara agar perusahaan terhindar dari aturan kenaikan Bea Keluar (BK) adalah dengan membangun smelter. "BK itu tidak diperlukan sepanjang memang sudah ada smelter," ujar Hatta, di Jakarta.Padahal, sebelumnya, wakil menteri keuangan Bambang Brodjonegori mengatakan, pihaknya bersama Menteri Negeri Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang membahas pemberian relaksasi tersebut. Seperti diketahui, aturan kenaikan BK untuk ekspor minerba mentah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 6/PMK.011/2014.Alasan relaksasi itu karena ada keseriusan dari perusahaan tambang, untuk membangun smelter. Keseriusan itu ditunjukan dengan dilakukannya feasibility study (FS) pembangunan smelter.Hatta membantah ada pembahasan mengenai hal tersebut. "Tidak ada pembahasan itu," tegas Hatta.