JAKARTA. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian optimistis, asumsi RAPBN 2011 yang menetapkan defisit anggaran 1,7% dari produk domestik bruto (PDB), sudah dapat mendorong pertumbuhan di atas 6%. Karena itulah, Hatta mengaku tidak sependapat dengan adanya usulan dari Komite Ekonomi Nasional agar pemerintah menaikkan asumsi defisit anggaran hingga sebesar 3%. "Defisit 1,7% karena pemerintah masih memperhitungkan risiko-risiko dari masih belum pulihnya keadaan ekonomi di Eropa dan sebagainya. Kita ingin APBN lebih prudent," ucap Hatta di sela acara open house Hari Raya Lebaran, Jumat (10/9). Menurut Hatta, pemerintah berkaca kasus yang melanda sejumlah negara Eropa dengan kebijakan defisit tinggi namun pada saat krisis ekonomi melanda Yunani, mereka pun ikut terkena imbasnya. Imbas yang dimaksud, negara-negara itu terancam tidak mampu membayar utangnya sendiri. Soal adanya kabar defisit anggaran sengaja ditekan karena pemerintah kesulitan mencari sumber pembiayaan, hal ini pun dibantah olehnya. "Yang mau membiayai kita banyak sekali. Indonesia negara yang mendekati investment grade, uang itu bukan suatu kendala bagi kita untuk mendapat pinjaman," lanjutnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hatta: Defisit RAPBN 2011 cukup 1,7%
JAKARTA. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian optimistis, asumsi RAPBN 2011 yang menetapkan defisit anggaran 1,7% dari produk domestik bruto (PDB), sudah dapat mendorong pertumbuhan di atas 6%. Karena itulah, Hatta mengaku tidak sependapat dengan adanya usulan dari Komite Ekonomi Nasional agar pemerintah menaikkan asumsi defisit anggaran hingga sebesar 3%. "Defisit 1,7% karena pemerintah masih memperhitungkan risiko-risiko dari masih belum pulihnya keadaan ekonomi di Eropa dan sebagainya. Kita ingin APBN lebih prudent," ucap Hatta di sela acara open house Hari Raya Lebaran, Jumat (10/9). Menurut Hatta, pemerintah berkaca kasus yang melanda sejumlah negara Eropa dengan kebijakan defisit tinggi namun pada saat krisis ekonomi melanda Yunani, mereka pun ikut terkena imbasnya. Imbas yang dimaksud, negara-negara itu terancam tidak mampu membayar utangnya sendiri. Soal adanya kabar defisit anggaran sengaja ditekan karena pemerintah kesulitan mencari sumber pembiayaan, hal ini pun dibantah olehnya. "Yang mau membiayai kita banyak sekali. Indonesia negara yang mendekati investment grade, uang itu bukan suatu kendala bagi kita untuk mendapat pinjaman," lanjutnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News