Hatta: Dulu tangan RI di bawah kini ada di atas



JAKARTA. Kedatangan Dana Moneter Internasional (IMF) ke Indonesia tahun ini berbanding terbalik saat mereka datang tahun 1998 silam. Saat itu, IMF datang untuk menawarkan pinjaman ke Indonesia untuk mengatasi krisis moneter yang terjadi di Nusantara.

Berbeda dengan tahun ini, IMF datang ke Indonesia untuk mencari pinjaman, untuk memperkuat pundi-pundi keuangan IMF. "Saya tidak melihat dari sisi peminjamannya (uang), tetapi untuk keadaan sekarang tangan kita (Indonesia) di atas, karena ada pihak lain yang membutuhkan," ungkap Hatta di Jakarta, Senin (9/7). Saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Christine Madeleine Odette Lagarde, Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional IMF tidak mau memberikan komentar soal pinjaman uang dari Indonesia kepada IMF. Ia hanya menjawab, "kami melakukan diskusi positif tentang situasi ekonomi global dan regional," ujar Lagarde. Senin (9/7).

Lagarde mengaku sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan, Agus Martowardojo. "Beliau menjelaskan kepada saya, tentang situasi ekonomi Indonesia yang saat ini berjalan dengan baik," terang Lagarde saat dicegat usai pertemuan dengan Menteri Keuangan. Seperti diketahui, IMF saat ini membutuhkan dana senilai US$ 430 miliar untuk memperkuat brankasnya guna mengatasi krisis ekonomi global. Sementara itu, Indonesia yang merupakan bagian dari negara G-20 berkomitmen memberikan pinjaman kepada IMF. "Mampukah kita memberikan (pinjaman)? Ya mampu," tegas Hatta. Ia bilang, pemberian pinjaman itu akan menjadi catatan, karena Indonesia bisa menegosiasikan bahwa pinjaman itu tidak harus untuk Eropa saja.


Hatta menambahkan, bantuan itu bisa digunakan oleh IMF untuk diarahkan ke Afrika."Saya tidak mau mendahului Presiden," tegas Hatta ketika ditanya angka pinjaman yang akan diberikan ke IMF itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri