JAKARTA. Menko Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku optimistis bahwa konektivitas Indonesia bisa meningkat, seiring dengan pencapaian sejumlah proyek Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dari laporan Komite Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), hingga kuartal pertama tahun ini realisasi proyek infrastruktur sudah mencapai Rp Rp 397,730 triliun. Sementara proyek-proyek MP3EI yang terkait sektor riil mencapai Rp 441,181 triliun. “Nah memang dari laporan, ada beberapa project yang mengalami hambatan. Hambatan yang kita perkirakan bisa diatasi Pemda. Tapi, ada juga beberapa yang dampak sosialnya perlu mendapatkan perhatian khusus,” jelas Hatta kepada wartawan di Kantor Kemenko, Jakarta, Kamis (8/5/2014). Dia mencontohkan, dua proyek yang hingga saat ini belum terealisasi adalah pembangunan PLTU di Batang, Jawa Tengah, berkapasitas 2 x 1000 megawatt, serta proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Beroperasinya proyek PLTU Batang senilai Rp 35 triliun di Batang, kemungkinan besar molor dari target penyelesaian pada September 2014 mendatang. Proyek tersebut sedianya sudah dimulai sejak Oktober 2012. Namun, kehadiran pembangunan pembangkit listrik tersebut banyak menuai protes dari warga terkait pembebasan lahan dan dampak lingkungannya. Sedangkan untuk proyek Pelabuhan Cilamaya, Hatta menerangkan, pemerintah masih akan melihat studi keberatan dari PT Pertamina (Persero). “Karena ada anjungan (Pertamina) di situ,” imbuh Hatta. “Namun, semuanya tetap saja kita katakan, project itu harus berjalan, karena sesuai tren pertumbuhan industri kita yang mengarah ke timur dari peta Jawa ini,” pungkasnya. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hatta: Keberatan Pertamina hambat pencapaian MP3EI
JAKARTA. Menko Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku optimistis bahwa konektivitas Indonesia bisa meningkat, seiring dengan pencapaian sejumlah proyek Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dari laporan Komite Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), hingga kuartal pertama tahun ini realisasi proyek infrastruktur sudah mencapai Rp Rp 397,730 triliun. Sementara proyek-proyek MP3EI yang terkait sektor riil mencapai Rp 441,181 triliun. “Nah memang dari laporan, ada beberapa project yang mengalami hambatan. Hambatan yang kita perkirakan bisa diatasi Pemda. Tapi, ada juga beberapa yang dampak sosialnya perlu mendapatkan perhatian khusus,” jelas Hatta kepada wartawan di Kantor Kemenko, Jakarta, Kamis (8/5/2014). Dia mencontohkan, dua proyek yang hingga saat ini belum terealisasi adalah pembangunan PLTU di Batang, Jawa Tengah, berkapasitas 2 x 1000 megawatt, serta proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Beroperasinya proyek PLTU Batang senilai Rp 35 triliun di Batang, kemungkinan besar molor dari target penyelesaian pada September 2014 mendatang. Proyek tersebut sedianya sudah dimulai sejak Oktober 2012. Namun, kehadiran pembangunan pembangkit listrik tersebut banyak menuai protes dari warga terkait pembebasan lahan dan dampak lingkungannya. Sedangkan untuk proyek Pelabuhan Cilamaya, Hatta menerangkan, pemerintah masih akan melihat studi keberatan dari PT Pertamina (Persero). “Karena ada anjungan (Pertamina) di situ,” imbuh Hatta. “Namun, semuanya tetap saja kita katakan, project itu harus berjalan, karena sesuai tren pertumbuhan industri kita yang mengarah ke timur dari peta Jawa ini,” pungkasnya. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News