JAKARTA. Menteri Bidang Ekonomi, Hatta Rajasa mengatakan kebijakan Low Cost Green Car (LCGC) tidak akan mengganggu kebijakan pemerintah yang lain terkait penanggulangan kemacetan. "Program-program pemerintah untuk angkutan massal yang cepat itu tetap berjalan. Pemerintah men-support MRT, commuter Jabodetabek, monorail, circle line, semua itu upaya pemerintah membantu Pemda Jakarta untuk mengembangkan sistem transportasi massal yang murah dan cepat," katanya di Komplek DPR, Selasa (18/11). Hatta meyakinkan bahwa kebijakan LCGC ini tidak akan tumpang tindih dengan program 'sistem transportasi yang murah dan cepat' tersebut. Sebab, LCGC adalah upaya pemerintah untuk mengembangkan roadmap industri otomotif nasional. "Di dalam LCGC itu ditetapkan harus minimum 80% komponennya dibuat didalam negeri kita. Dengan demikian maka akan tumbuh industri turunan-nya menjadi komponen untuk berkembangnya aktivitas ekonomi karena ada aktivitas suplai chain, ada rantai nilai dan ada juga value added," imbuhnya. Selain itu Hatta mengingatkan Indonesia akan tertinggal jika tidak mengembangkan LCGC, karena perkembangan ekonomi kawasan akan semakin terbuka lebar dengan persaingan regional. "Seandainya kita tidak melakukan ini (LCGC), maka akan dikembangkan oleh negara ASEAN yang lain. Apalagi 2015 kita akan masuk ASEAN Economy Community, ini menjadi pasar tunggal. Kita tidak ingin menjadi pasar saja, kita ingin menjadi basis produksi otomotif kita yang sesuai dengan roadmap kita untuk penetrasi pasar ekspor," terang Hatta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hatta: LCGC jalan, angkutan massal juga jalan
JAKARTA. Menteri Bidang Ekonomi, Hatta Rajasa mengatakan kebijakan Low Cost Green Car (LCGC) tidak akan mengganggu kebijakan pemerintah yang lain terkait penanggulangan kemacetan. "Program-program pemerintah untuk angkutan massal yang cepat itu tetap berjalan. Pemerintah men-support MRT, commuter Jabodetabek, monorail, circle line, semua itu upaya pemerintah membantu Pemda Jakarta untuk mengembangkan sistem transportasi massal yang murah dan cepat," katanya di Komplek DPR, Selasa (18/11). Hatta meyakinkan bahwa kebijakan LCGC ini tidak akan tumpang tindih dengan program 'sistem transportasi yang murah dan cepat' tersebut. Sebab, LCGC adalah upaya pemerintah untuk mengembangkan roadmap industri otomotif nasional. "Di dalam LCGC itu ditetapkan harus minimum 80% komponennya dibuat didalam negeri kita. Dengan demikian maka akan tumbuh industri turunan-nya menjadi komponen untuk berkembangnya aktivitas ekonomi karena ada aktivitas suplai chain, ada rantai nilai dan ada juga value added," imbuhnya. Selain itu Hatta mengingatkan Indonesia akan tertinggal jika tidak mengembangkan LCGC, karena perkembangan ekonomi kawasan akan semakin terbuka lebar dengan persaingan regional. "Seandainya kita tidak melakukan ini (LCGC), maka akan dikembangkan oleh negara ASEAN yang lain. Apalagi 2015 kita akan masuk ASEAN Economy Community, ini menjadi pasar tunggal. Kita tidak ingin menjadi pasar saja, kita ingin menjadi basis produksi otomotif kita yang sesuai dengan roadmap kita untuk penetrasi pasar ekspor," terang Hatta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News