JAKARTA. Pemerintah memprediksi akan terjadi lagi deflasi pada bulan Oktober. Perkiraan itu muncul pasca pengumuman dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pada bulan September mengalami deflasi sebesar 0,35%. Hal Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Presiden, Selasa (1/10). "Seperti yang disampaikan BPS, kita deflasi pada bulan September, dari 700 data yang dibedah, maka sesungguhnya masih ada potensi kita, pada bulan Oktober kembali terjadi deflasi," tutur Hatta. Hatta beralasan, deflasi yang akan terjadi pada bulan Oktober masuk akal karena pada sisi volatile food (fluktuasi harga makanan) memberikan penurunan yang cukup signifikan. Dilihat dari volatile food tersebut, maka pemerintah melihat masih ada potensi untuk tetap bisa mengendalikan harga-harga bahan pokok bahkan menurunkannya pada bulan Oktober ini. Penurunan harga tersebut bisa dilakukan pada jenis kebutuhan pokok seperti kedelai, tempe, daging ayam dan beberapa komoditas lainnya. Di sisi lain, Hatta bilang, inflasi inti masih tetap terjaga dengan baik sebab harga-harga kebutuhan pokok tidak mengalami gejolak yang berarti karena kenaikan harga akan ditentukan oleh pemerintah. Jadi dengan deflasi sebesar 0,35% pada bulan Oktober ini, pemerintah optimistis sampai akhir tahun, diprediksi inflasi tidak akan sampai pada angka 9% seperti yang diperkirakan banyak pengamat danĀ sejumlah lembaga ekonomi. Pengendalian harga-harga ini akan menjadi perhatian utama pemerintah menjelang akhir tahun 2013.
Hatta: Oktober berpotensi terjadi deflasi lagi
JAKARTA. Pemerintah memprediksi akan terjadi lagi deflasi pada bulan Oktober. Perkiraan itu muncul pasca pengumuman dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pada bulan September mengalami deflasi sebesar 0,35%. Hal Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Presiden, Selasa (1/10). "Seperti yang disampaikan BPS, kita deflasi pada bulan September, dari 700 data yang dibedah, maka sesungguhnya masih ada potensi kita, pada bulan Oktober kembali terjadi deflasi," tutur Hatta. Hatta beralasan, deflasi yang akan terjadi pada bulan Oktober masuk akal karena pada sisi volatile food (fluktuasi harga makanan) memberikan penurunan yang cukup signifikan. Dilihat dari volatile food tersebut, maka pemerintah melihat masih ada potensi untuk tetap bisa mengendalikan harga-harga bahan pokok bahkan menurunkannya pada bulan Oktober ini. Penurunan harga tersebut bisa dilakukan pada jenis kebutuhan pokok seperti kedelai, tempe, daging ayam dan beberapa komoditas lainnya. Di sisi lain, Hatta bilang, inflasi inti masih tetap terjaga dengan baik sebab harga-harga kebutuhan pokok tidak mengalami gejolak yang berarti karena kenaikan harga akan ditentukan oleh pemerintah. Jadi dengan deflasi sebesar 0,35% pada bulan Oktober ini, pemerintah optimistis sampai akhir tahun, diprediksi inflasi tidak akan sampai pada angka 9% seperti yang diperkirakan banyak pengamat danĀ sejumlah lembaga ekonomi. Pengendalian harga-harga ini akan menjadi perhatian utama pemerintah menjelang akhir tahun 2013.