JAKARTA. Dalam waktu dekat pemerintah belum berpikir untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), meskipun prediksi harga minyak mentah dunia bakal menyentuh 100 dolar AS per barel.“Ada yang berpendapat kalau harga crude oil naik, maka BBM ikut-ikutan naik. Ada juga yang mendorong pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Tapi kita tidak menaikan harga dalam waktu dekat,” tegas Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa usai Working Group Indonesia-Singapura di kantornya, Jakarta, Selasa (4/1).Daripada menaikkan harga BBM yang nantinya kan mengerek inflasi, pemerintah lebih cenderung melakukan opsi pembatasan (pengaturan) BBM bersubsidi. Selain itu, pemerintah juga akan semakin menggenjot habis-habisan produksi atau suplai dengan memenuhi target lifting minyak dan gas.Hatta melanjutkan, mendongkrak harga BBM bukanlah tujuan utama pemberian subsidi di bidang energi. "Jika BBM dibuat lebih mahal, yang akan terkena dampaknya adalah masyarakat miskin seperti nelayan dan pelaku usaha alat transportasi umum", ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hatta : Pemerintah belum berpikir naikkan harga BBM
JAKARTA. Dalam waktu dekat pemerintah belum berpikir untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), meskipun prediksi harga minyak mentah dunia bakal menyentuh 100 dolar AS per barel.“Ada yang berpendapat kalau harga crude oil naik, maka BBM ikut-ikutan naik. Ada juga yang mendorong pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Tapi kita tidak menaikan harga dalam waktu dekat,” tegas Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa usai Working Group Indonesia-Singapura di kantornya, Jakarta, Selasa (4/1).Daripada menaikkan harga BBM yang nantinya kan mengerek inflasi, pemerintah lebih cenderung melakukan opsi pembatasan (pengaturan) BBM bersubsidi. Selain itu, pemerintah juga akan semakin menggenjot habis-habisan produksi atau suplai dengan memenuhi target lifting minyak dan gas.Hatta melanjutkan, mendongkrak harga BBM bukanlah tujuan utama pemberian subsidi di bidang energi. "Jika BBM dibuat lebih mahal, yang akan terkena dampaknya adalah masyarakat miskin seperti nelayan dan pelaku usaha alat transportasi umum", ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News