JAKARTA. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengklaim, pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahun ini jauh lebih tertib dibandingkan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) di tahun 2005 dan 2008 lalu. Pasalnya, masyarakat yang bisa mengambil bantuan BLSM sebesar Rp 150.000 per bulan, hanya mereka yang memegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Sementara pada penyaluran BLT bentuknya kupon dan bisa dititip lewat orang lain, yang sebagian besar disalahgunakan. “Kalau dulu kan, kupon itu bisa dititipkan. Pemegang kupon bisa menjualnya ke orang lain. Sehingga kesan tidak tepat sasaran itu tinggi. Kalau sekarang kecil kemungkinannya tidak tepat sasaran,” ujar Hatta di Istana Negara, Senin (24/6).
Hatta: Penyaluran BLSM lebih tertib dari BLT
JAKARTA. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengklaim, pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahun ini jauh lebih tertib dibandingkan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) di tahun 2005 dan 2008 lalu. Pasalnya, masyarakat yang bisa mengambil bantuan BLSM sebesar Rp 150.000 per bulan, hanya mereka yang memegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Sementara pada penyaluran BLT bentuknya kupon dan bisa dititip lewat orang lain, yang sebagian besar disalahgunakan. “Kalau dulu kan, kupon itu bisa dititipkan. Pemegang kupon bisa menjualnya ke orang lain. Sehingga kesan tidak tepat sasaran itu tinggi. Kalau sekarang kecil kemungkinannya tidak tepat sasaran,” ujar Hatta di Istana Negara, Senin (24/6).