JAKARTA. Kementerian Koordinator Perekonomian menggelar rapat koordinasi terkait Kawasan Strategis dan Infrastaruktur Selat Sunda (KSISS). Salah satu agenda pembahasan adalah pelaksanaan proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Hatta Rajasa, Menko Perekonomian, mengatakan pihaknya sudah melakukan pembahasan dan pengkajian teknis dari tim internal terkait pembangunan JSS. Hasilnya, proyek tersebut dinyatakan aman dan layak dibangun. Hatta bilang, pihaknya sudah melakukan studi awal terkait kegempaan, vulkanologi dan arus laut di Selat Sunda. "Misalkan ada letusan Gunung Krakatau, dan tsunami 9 skala ritcher aman. Jadi memang layak," ujar Hatta di kantornya, Kamis (11/7). Dia bilang proyek ini akan menelan dana Rp 240 triliun. Dia menambahkan, studi dan kajian internal tersebut bagian dari pra studi kelayakan (Feasible Study/FS). Sementara itu studi kelayakan akan dikerjakan oleh pihak pemrakarsa, yakni Artha Graha Group. Hatta yakin pembangunan JSS akan jadi proyek yang prestise bagi Indonesia. "Ini akan jadi ikon Indonesia," jelas Hatta. Proyek JSS akan memadukan dengan pembangunan kawasan sekitarnya di Banten dan Lampung yang jadi satu paket KSISS. M.S Hidayat, Menteri Perindustrian menjelaskan studi kelayakan tersebut juga akan dikerjakan oleh salah satu badan usaha milik negara (BUMN). Sayang dia tidak dapat menyebutkan siapa BUMN tersebut. "Itu nanti akan dibahas rapat selanjutnya pada minggu depan," kata Hidayat. Dia hanya bilang, pihak pemrakarsa bersama BUMN tersebut akan membentuk konsorsium perusahaan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hatta: Proyek JSS aman dan layak dibangun
JAKARTA. Kementerian Koordinator Perekonomian menggelar rapat koordinasi terkait Kawasan Strategis dan Infrastaruktur Selat Sunda (KSISS). Salah satu agenda pembahasan adalah pelaksanaan proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Hatta Rajasa, Menko Perekonomian, mengatakan pihaknya sudah melakukan pembahasan dan pengkajian teknis dari tim internal terkait pembangunan JSS. Hasilnya, proyek tersebut dinyatakan aman dan layak dibangun. Hatta bilang, pihaknya sudah melakukan studi awal terkait kegempaan, vulkanologi dan arus laut di Selat Sunda. "Misalkan ada letusan Gunung Krakatau, dan tsunami 9 skala ritcher aman. Jadi memang layak," ujar Hatta di kantornya, Kamis (11/7). Dia bilang proyek ini akan menelan dana Rp 240 triliun. Dia menambahkan, studi dan kajian internal tersebut bagian dari pra studi kelayakan (Feasible Study/FS). Sementara itu studi kelayakan akan dikerjakan oleh pihak pemrakarsa, yakni Artha Graha Group. Hatta yakin pembangunan JSS akan jadi proyek yang prestise bagi Indonesia. "Ini akan jadi ikon Indonesia," jelas Hatta. Proyek JSS akan memadukan dengan pembangunan kawasan sekitarnya di Banten dan Lampung yang jadi satu paket KSISS. M.S Hidayat, Menteri Perindustrian menjelaskan studi kelayakan tersebut juga akan dikerjakan oleh salah satu badan usaha milik negara (BUMN). Sayang dia tidak dapat menyebutkan siapa BUMN tersebut. "Itu nanti akan dibahas rapat selanjutnya pada minggu depan," kata Hidayat. Dia hanya bilang, pihak pemrakarsa bersama BUMN tersebut akan membentuk konsorsium perusahaan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News