MOMSMONEY.ID - Di tengah persaingan bisnis minuman, PT Hatten Bali Tbk meyakini mampu menjaga kinerja perusahaan positif tahun ini. Sekretaris Perusahaan emiten berkode saham WINE, Devi Aryani menilai bahwa bisnis minuman beralkohol belakangan memang mengalami banyak tantangan. Sebut saja pada Maret lalu, China menghapuskan tarif 218% pada wine Australia setelah konflik diplomatik yang berlangsung lebih dari tiga tahun. Meskipun demikian, ekspor wine Australia ke China tetap rendah dengan nilai impor hanya mencapai 10,4 juta dolar AS pada April 2024, jauh di bawah rata-rata sebelum konflik. Di samping itu, harga wine global mencapai puncaknya pada 2022 karena inflasi dan suku bunga tinggi, namun saat ini menghadapi potensi kenaikan kembali akibat masalah pasokan yang dipicu oleh perubahan iklim di Eropa, termasuk gelombang panas ekstrem yang mempengaruhi waktu panen dan kualitas anggur.
Hatten Optimistis Bisa Menjaga Kinerja Bisnis
MOMSMONEY.ID - Di tengah persaingan bisnis minuman, PT Hatten Bali Tbk meyakini mampu menjaga kinerja perusahaan positif tahun ini. Sekretaris Perusahaan emiten berkode saham WINE, Devi Aryani menilai bahwa bisnis minuman beralkohol belakangan memang mengalami banyak tantangan. Sebut saja pada Maret lalu, China menghapuskan tarif 218% pada wine Australia setelah konflik diplomatik yang berlangsung lebih dari tiga tahun. Meskipun demikian, ekspor wine Australia ke China tetap rendah dengan nilai impor hanya mencapai 10,4 juta dolar AS pada April 2024, jauh di bawah rata-rata sebelum konflik. Di samping itu, harga wine global mencapai puncaknya pada 2022 karena inflasi dan suku bunga tinggi, namun saat ini menghadapi potensi kenaikan kembali akibat masalah pasokan yang dipicu oleh perubahan iklim di Eropa, termasuk gelombang panas ekstrem yang mempengaruhi waktu panen dan kualitas anggur.