JAKARTA. Peserta Konvensi Demokrat Hayono Isman menyarankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak sering mengganti kurikulum. Ia menilai seringnya pergantian kurikulum menyebabkan biaya pendidikan menjadi mahal. Ia mengatakan setiap pelajar diharuskan terus membeli buku baru. Sementara buku lama yang dimiliki pelajar tersebut tidak bisa diberikan kepada yang membutuhkan maupun anggota keluarganya. "Harus beli buku baru, karena buku lama tidak terpakai lagi, buku mahal pendidikan terhambat, pendidikan hanya untuk kalangan tertentu," kata Hayono di Sekretariat Konvensi Demokrat, Jakarta, Senin (6/1).
Hayono: Jangan sering ganti kurikulum pendidikan
JAKARTA. Peserta Konvensi Demokrat Hayono Isman menyarankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak sering mengganti kurikulum. Ia menilai seringnya pergantian kurikulum menyebabkan biaya pendidikan menjadi mahal. Ia mengatakan setiap pelajar diharuskan terus membeli buku baru. Sementara buku lama yang dimiliki pelajar tersebut tidak bisa diberikan kepada yang membutuhkan maupun anggota keluarganya. "Harus beli buku baru, karena buku lama tidak terpakai lagi, buku mahal pendidikan terhambat, pendidikan hanya untuk kalangan tertentu," kata Hayono di Sekretariat Konvensi Demokrat, Jakarta, Senin (6/1).