HD Finance incar pembiayaan baru naik 29%



JAKARTA. Pasar kendaraan roda dua diyakini HD Finance masih akan tumbuh subur di tahun ini. Tak heran jika perusahaan ini mengincar kenaikan pembiayaan baru sebesar 29% dengan memanfaatkan pertumbuhan tersebut.

Direktur Utama HD Finance, Evy Indahwaty, menargetkan perusahaannya dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,63 triliun. Target tersebut dirasa cukup mudah, mengingat hingga akhir Maret lalu penyaluran pembiayaan sudah melonjak 41% dibandingkan periode sama 2013. Selama kuartal I-2014, penyaluran pembiayaan mencapai Rp 355,6 miliar berbanding dengan Rp 251,6 miliar pada kuartal I-2013.

Sedangkan target laba bersih yang dipatok perusahaan pembiayaan ini cukup tinggi, yaitu meningkat 53% atau menjadi Rp 26,2 miliar pada akhir tahun nanti. Di triwulan pertama ini, laba bersih yang sudah dikantongi sebesar Rp 5 miliar atau melonjak 118%.


Selain karena pasar sepeda motor yang masih tumbuh subur, kinerja HD Fiannce akan terbantu oleh langkahnya menggarap bisnis baru. Evy menjelaskan, perusahaan bakal menggarap pembiayaan mobil bekas mulai semester kedua. "Kami targetkan kontribusinya sampai 5% tahun ini," katanya, Rabu (21/5).

Saat ini, HD Finance masih mempersiapkan jaringan dan infrastruktur untuk pembiayaan mobil bekas. Sebagai tahap awal, bisnis kredit mobil seken ini bakal difokuskan di kawasan Jabodetabek.

Alasan HD Finance masuk ke bisnis kredit mobil bekas karena pasar dari segmen ini lebih stabil. Selain itu, sektor ini lebih kebal dari berbagai sentimen negatif masalah ekonomi maupun politik.

Tak cuma itu, pertumbuhan pembiayaan pun bakal dikejar melalui penambahan kantor cabang. Di tahun ini, HD Finance bakal menambah 11 cabang lagi, sehingga total ada 42 cabang hingga tutup tahun nanti.

Estimasi biaya untuk membuka cabang baru ini berkisar antara Rp 8 miliar sampai Rp 10 miliar. "Kami akan gunakan dana internal," ungkapnya.Selain bisnis yang diyakini tumbuh, HD Finance pun berniat melakukan pergantian nama. Dalam waktu dekat, nama resmi perseroan ini akan berubah menjadi PT Radana Bhaskara Finance atawa Radana Finance).

Direktur HD Finance Andoko bilang, perubahan dilakukan terkait masuknya PT Tiara Marga Trakindo (TMT) sebagai pemegang saham mayoritas sejak 2013 yang memiliki 55,81% saham. Selain TMT, pemegang saham HD Finance adalah Orang Tua Group dan publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia