KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tenaga desainer dalam negeri terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah desain yang dibuka di Indonesia. Sayangnya, ekosistem industri furnitur dalam negeri dinilai belum bisa mengakomodasi keterampilan-keterampilan yang dimiliki oleh desainer dalam negeri. “Kendalanya kita tak terkoneksi, ekosistemnya itu kita belom jadi, sementara kalau di Vietnam di Cina dia udah jadi semua, jadi desainernya udah connected ke produsen dan ke trader-nya,“ ujar Ketua Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), Ira Samri kepada Kontan.co.id (23/09). Permasalahan di atas menghambat industri mebel dalam negeri untuk bersaing dengan negara kompetitor lain seperti misalnya Vietnam. Hal ini selanjutnya diperparah dengan adanya keunggulan produktivitas pada Vietnam yang memiliki upah tenaga kerja lebih murah serta jam dalam kerja seminggu yang lebih banyak dibanding Indonesia.
HDMI sebut desainer mebel lokal masih terkendala ekosistem
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tenaga desainer dalam negeri terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah desain yang dibuka di Indonesia. Sayangnya, ekosistem industri furnitur dalam negeri dinilai belum bisa mengakomodasi keterampilan-keterampilan yang dimiliki oleh desainer dalam negeri. “Kendalanya kita tak terkoneksi, ekosistemnya itu kita belom jadi, sementara kalau di Vietnam di Cina dia udah jadi semua, jadi desainernya udah connected ke produsen dan ke trader-nya,“ ujar Ketua Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), Ira Samri kepada Kontan.co.id (23/09). Permasalahan di atas menghambat industri mebel dalam negeri untuk bersaing dengan negara kompetitor lain seperti misalnya Vietnam. Hal ini selanjutnya diperparah dengan adanya keunggulan produktivitas pada Vietnam yang memiliki upah tenaga kerja lebih murah serta jam dalam kerja seminggu yang lebih banyak dibanding Indonesia.