KONTAN.CO.ID - CHICAGO. Penjualan online pada perayaan Black Friday dan Thanksgiving di Amerika Serikat (AS) mencetak rekor baru. Selain karena penjual menawarkan diskon besar-besaran, konsumen AS tahun ini juga membeli lebih banyak perangkat mobile. Seperti diberitakan Reuters, Minggu (26/11) mengutip data Adobe Analytics, disebutkan bahwa dari analisis terhadap seratus peritel terbesar di AS, terjadi peningkatan transaksi pada tahun ini menjadi US$ 7,9 miliar atau naik 17,9% dari tahun sebelumnya. Sejumlah produk barang seperti televisi, laptop, konsol gim terutama PlayStation 4 paling banyak diserbu pembeli tahun ini.
Adobe memperkirakan, aktivitas belanja lain di AS bertajuk "Cyber Monday" yang digelar pada 27 November juga bakal naik cukup tinggi. Adobe memperkirakan nilai transaksi internet bisa didorong menjadi US$ 6,6 miliar. Ini digadang menjadi hari belanja onlineterbesar dalam sejarah Paman Sam. Sepanjang perayaan Black Friday dan Thanksgiving pekan lalu, sejumlah penjual menawarkan diskon besar-besaran guna menarik konsumen. Menurut riset ShopperTrak, pada perayaan Balck Friday tahun ini, penjualan lewat gerai-gerai toko fisik hanya turun 1% dibandingkan acara tahun lalu. Sebelumnya banyak yang mengira, penjualan lewat gerai-gerai konvensional akan sepi pelanggan, karena orang lebih memilih belanja online. Brian Field, Direktur Senior ShopperTrak berpendapat, kini memang terdapat perdebatan mengenai masih perlukah gerai konvensional. "Fakta bahwa kunjungan konsumen tetap tinggi pada momen Black Friday menggambarkan bahwa toko ritel fisik masih sangat relevan. "Bila dikerjakan dengan benar, ini menguntungkan," tutur Field seperti dikutip Reuters. Federasi ritel nasional AS atau The National Retail Federation (NRF) telah memperkirakan akan terjadi peningkatan belanja masyarakat, karena tumbuhnya kepercayaan konsumen. Kepercayaan konsumen Kepercayaan konsumen AS memang telah meningkat sejak tahun lalu. Hal tersebut dipicu oleh beberapa faktor, semisal peningkatan pasar tenaga kerja, kenaikan harga rumah atau properti dan harga saham yang sudah semakin menjulang.
Pedagang sendiri telah mengantisipasi membludaknya konsumen. Informasi saja, Black Friday merupakan hari perburuan diskon yang jatuh pada Jumat malam usai perayaan Thanksgiving. Sekedar mengingatkan, pada tahun 2016 silam, pusat-pusat perbelanjaan dan toko mulai mencuri start dengan membuka toko lebih awal sebelum para pembelinya merayakan pesta Thanksgiving. Semisal, JC Penney membuka gerai lebih awal. Sementara, Wal Mart Stores Inc dan Amazon.com Inc memilih menggelar penawaran eksklusif untuk pelanggan yang men-download aplikasi mobile. Para pedagang mencoba menarik pembeli dengan memberikan diskon hingga 85%. Namun persaingan penjual online dengan toko dan pusat perbelanjaan diperkirakan bakal dimenangkan oleh penjual online. Berdasarkan survei AlixPartners, sebanyak 83% dari 1.000 konsumen di AS memilih untuk berbelanja lewat ponsel mereka. Sebab dengan cara itu, konsumen mudah untuk membandingkan harga.
Editor: Rizki Caturini