Heboh ibu di Cianjur melahirkan tanpa merasa hamil, ini penjelasan cryptic pregnancy



KONTAN.CO.ID - Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan berita seorang ibu muda di Cianjur, Jawa Barat, yang melahirkan anak keduanya tanpa merasa hamil.

Persitiwa tersebut dialami SZ (25), warga Kampung Gabungang, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Cianjur.

SZ melahirkan bayinya setelah merasakan hamil hanya 1 jam. Proses persalinan berjalan normal dan dibantu oleh bidan Puskesmas setempat.


Dikutip dari Kompas.com, Minggu (14/2/2021), Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Cianjur Irvan Nur Fauzi mengaku telah menerima kabar tentang ibu muda yang tiba-tiba bersalin di Puskesmas Cidaun. 

Dalam kaca mata medis, dia menyebutkan, kasus yang dialami SZ dikenal sebagai cryptic pregnancy atau kehamilan samar. Lantas, apa itu cryptic pregnancy

Baca Juga: Hati-hati! Ini warning WHO soal gejala infeksi ulang Covid-19 varian baru

Mengenal kehamilan samar atau cryptic pregnancy

Dirangkum dari laman Healthline, cryptic pregnancy adalah kehamilan samar yang mungkin gagal dideteksi oleh metode pengujian medis kehamilan konvensional. 

Biasanya, perempuan akan mulai menyadari bahwa dirinya hamil di usia kandungan 5 hingga 12 minggu. Ada beberapa perubahan fisik yang dialami di antaranya adalah payudara lunak dan bengkak, perubahan suasana hati, kelelahan, dan mual sejak awal selama trimester pertama.

Selain itu, juga ada sejumlah tes yang digunakan untuk mengonfirmasi kehamilan seperti terlambat menstruasi, tes kehamilan menggunakan testpack hasilnya positif, dan tes darah di laboratorium. 

Namun, saat perempuan mengalami cryptic pregnancy atau kehamilan samar maka tidak ada gejala kehamilan yang dirasakan. Bahkan, hasil tes kehamilan pun bisa negatif. 

Baca Juga: Waspada, ini 10 Efek samping pil KB yang perlu diketahui

Penyebab cryptic pregnancy

Berikut sejumlah kondisi yang bisa menjadi penyebab cryptic pregnancy atau kehamilan samar: 

  • Sindrom polikistik ovarium (PCOS). Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kesuburan, membuat ketidakseimbangan hormon, dan menyebabkan menstruasi tidak teratur.
  • Perimenopause adalah periode transisi yang dialami oleh perempuan saat akan memasuki masa berakhirnya menstruasi atau menopause. Gejala kehamilan seperti penambahan berat badan dan fluktuasi hormon dapat menyerupai gejala perimenopause.
  • Pil KB dan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dapat membuat Anda merasa yakin kehamilan tidak akan terjadi meski berhubungan seksual. Meskipun metode pencegahan kehamilan ini sangat efektif, ada kalanya Anda bisa hamil bahkan dengan alat kontrasepsi atau dengan IUD yang terpasang. 
  • Rendahnya lemak tubuh dan aktivitas atletik dapat menyebabkan seseorang tidak menstruasi selama berbulan-bulan. Namun, seseorang yang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi juga memungkinkan memiliki kadar hormon tertentu yang rendah, sehingga lebih sulit untuk mendeteksi kehamilan.

Selanjutnya: Begini dampak buruk dari pernikahan dini, jangan gampang terpengaruh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News