KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Heineken NV memutuskan jalan lain menguasai pasar Asia lewat China. Produsen bir asal Belanda ini memilih menjual operasi bisnisnya di China dan mengakuisisi 40% saham China Resources Beer Co Ltd. Total nilai transaksi ini US$ 3,1 miliar. Nantinya, Heineken menyuntik aset berupa tiga pabrik di China kepada CR Beer dengan nilai HK$ 2,4 miliar, setara US$ 2,4 miliar. Sementara itu, induk CR Beer yaitu China Resources Enterprise akan mengakuisisi 0,9% saham Heineken dengan nilai 464 juta, setara US$ 537 juta. Dari aksi tukar guling ini, Heineken berinvestasi bersih 1,9 miliar setara dengan US$ 2,2 miliar. Aksi ini akan memperkuat Heineken yang kesulitan menerobos pasar China sejak masuk pada tahun 1983.
Saat ini, Heineken masih tertinggal dibandingkan rivalnya seperti Budweiser AB Inbev di pasar bir premium. "Ini (kesepakatan) akan membantu mempercepat strategi high-end bir CR Beer's Snow dan mencapai tujuannya untuk mengambil posisi terdepan di pasar premium dalam 5-10 tahun," kata Chief Executive Officer CR Beer Hou Xiaohai seperti dikutip Reuters. CR Beer merupakan produsen bir terbesar di China. Salah satu merek terkenalnya adalah Snow, tercatat sebagai bir dengan penjualan tertinggi dunia. Tapi Snow hanya dijual eksklusif di China.Selama ini, bir Snow menyumbang sekitar 90% dari volume penjualan bir CR Beer. Perusahaan ini berharap kerjasamanya dengan Heineken bisa bermanfaat dalam pemasaran di di luar negeri. Mengejar bir premium Selama ini, pemain dominan di pasar bir premium China adalah Anheuser-Busch InBev dan Carlsberg. Analis memproyeksikan, CR Beer ingin Heineken menantang AB InBev yang Budweiser dan melampaui di pasar premium China. Menurut data Euromonitor International, Heineken memiliki pangsa 0,5% dari pasar China berdasarkan volume pada tahun 2016. Sementara, CR Beer menyumbang lebih dari seperempat.