JAKARTA. Manajer investasi semakin agresif mengejar pertumbuhan dana kelolaan. Salah satunya adalah PT Henan Putihrai Asset Management, yang optimistis bisa menggenggam dana kelolaan mencapai Rp 5 triliun hingga akhir tahun 2016.Nilai tersebut termasuk agresif, karena naik 61,29% dari realisasi tahun lalu yang tercatat Rp 3,1 triliun. Vice President Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, perusahaan ini akan mencapai target dengan memperluas distribution channel retail. Langkah ini lantaran perusahaan memang menginginkan fokus menggarap pasar investor ritel. "Baik melalui online, cabang ataupun memperluas APERD (agen penjual efek reksadana)," ujarnya kepada KONTAN, kemarin.
Oleh sebab itu jangan heran, sejumlah reksadana kelolaan Henan Putihrai Asset Management, menerapkan minimal investasi yang tergolong mini. "Seperti HPAM Ultima Ekuitas 1, yang menetapkan minimal penempatan awal hanya Rp 1 juta. Jadi, kami sekarang go retail," tambah Reza. Asal tahu saja, produk reksadana tersebut berbasis saham. Produk tersebut memiliki kebijakan investasi leluasa memutar efek bersifat ekuitas 80%-100%, efek bersifat utang maksimal 20% dan sisanya ditempatkan pada instrumen pasar uang maksimal sebanyak 20%. Guna menggenjot imbal hasil lebih maksimal di produk berbasis saham, perusahaan memilih mengoleksi saham dalam sektor infrastruktur. Sektor ini dinilai sedang diatas angin, lantaran banyaknya mega proyek infrastruktur yang dijalankan pemerintah. Berdasarkan data Infovesta Utama, produk ini membagikan imbal hasil (return) 22,64% dalam satu tahun terakhir per 10 Agustus 2016. "Kami ingin produk ini menjadi reksadana saham terbaik tahun depan.