KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP), mendapatkan pra-efektif atau izin publikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 14 Juni 2024 untuk rencana penerbitan Obligasi Terkait Keberlanjutan I Spindo tahun 2024 (Sustainability-Linked Bond I Spindo/SLB I Spindo). SLB I Spindo ini merupakan Obligasi Terkait Keberlanjutan yang pertama kali diterbitkan di Indonesia, setelah sebelumnya beberapa emiten lain menerbitkan Obligasi Lingkungan (Green Bond) dan Obligasi dan Sukuk Keberlanjutan (Sustainable Bond and Sukuk). Bertindak sebagai Joint Lead Underwriter atas penerbitan surat utang ini adalah PT Indo Premier Sekuritas yang bertindak sebagai koordinator, PT Sucor Sekuritas, PT BCA Sekuritas, dan PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia.
Dalam paparan yang akan diadakan secara online pada 19 Juni 2024 nanti, ISSP bakal menerbitkan instrumen utang berlandaskan keberlanjutan berupa obligasi terkait keberlanjutan dengan nilai sebesar-besarnya Rp 1 triliun dan akan diberikan penjaminan penuh tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan (irrevocable and unconditional) oleh Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF). Dengan begitu, SLB I Spindo mendapatkan rating AAA (Triple A) dari Pefindo.
Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Naikkan Produksi Hingga 20% Tahun Ini Untuk memastikan kesesuaian dengan POJK 18 tahun 2023 mengenai Efek Bersifat Utang berlandaskan Keberlanjutan, ISSP menunjuk SDG Hub Universitas Indonesia sebagai Agen Pemantau. Berdasarkan opini yang diperoleh, potensi pengurangan karbon diperkirakan mencapai 1.099 ton karbon dioksida (Co2) per tahun dengan pemasangan panel surya dengan kapasitas 877,5 kWp sampai dengan akhir 2030 mendatang. "Oleh sebab itu, SDG Hub UI berpendapat bahwa SLB I Spindo ini memenuhi persyaratan POJK 18 tahun 2023, taksonomi hijau, dan tujuan pembangunan berkelanjutan," tulis Manajemen ISSP dalam keterangan resmi, Jumat (14/6).
Dengan target penghimpunan dana sebesar-besarnya Rp 1 triliun, dana hasil penerbitan SLB I Spindo ini akan digunakan ISSP untuk pembagunan pergudangan di lokasi unit 7 di Gresik, belanja modal perawatan mesin dan instalasi unit 1-6, refinancing utang bank dan obligasi yang akan jatuh tempo, dan modal kerja. ISSP sendiri sebelumnya telah menerbikan beberapa obligasi dan sukuk yang telah selesai durasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari