JAKARTA. Orang nomor satu di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akan segera berganti. Pergantian tersebut akan terjadi pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, Selasa (4/6). Dalam hajatan tersebut, pemegang saham akan mengangkat Heri Sunaryadi sebagai Direktur Utama KSEI, menggantikan Ananta Wiyogo, yang sudah habis masa jabatan. Mantan direksi Pefindo ini sudah memimpin KSEI sejak tahun 2007.Heri yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), akan menahkodai KSEI hingga tahun 2016. Adapun Margareth Mutiara Tang dan Sulistiyo Budi masih menjabat sebagai direksi KSEI.Nantinya posisi yang ditinggalkan Heri di BPUI akan diisi Dwina Septiani Wijaya, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan BPUI. "Semuanya akan diperjelas di acara RUPST," ujar Direktur KSEI, Margareth Tang.Heri Sunaryadi bukan orang baru di pasar modal. Mantan karyawan Astra Internasional ini sudah menggeluti bidang pasar modal selama 15 tahun.Heri terjun ke bidang pasar modal pada tahun 1998 ketika menjabat direksi Astra Securities. Setahun kemudian dia hijrah ke Bahana Securities dan menduduki beberapa posisi penting. Pada tahun 2009, Pemerintah mendapuk Heri sebagai orang nomor satu di BPUI.Salah satu kelebihan Heri adalah kemampuannya memaksimalkan potensi bisnis perusahaan tersebut. Kemampuan ini terbukti ketika dia memimpin BPUI. Dia menjadikan induk usaha Bahana Securities ini menjadi salah satu perusahaan yang memiliki kinerja baik.Padahal ketika masuk memimpin BPUI, perusahaan ini baru saja berganti kepemilikan dari Bank Indonesia (BI) kepada pemerintah. Selain itu, BPUI juga dihadapkan pada penyelesaian utang.Nah, salah satu program kerja yang diusung Heri sebagai Direktur Utama KSEI adalah pemaksimalan single investor indentity (SID) melalui kartu Akses. Heri berkeinginan, dengan satu kartu tersebut investor bisa mengecek portofolio investasi mereka dan nilai aktiva bersih (NAB) perusahaan sekuritas melalui jaringan ATM perbankan. "Agar bisa mewujudkan hal tersebut, KSEI dan sekuritas harus membangun kerjasama dengan pihak perbankan," ujar Heri, pekan lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Heri Sunaryadi, Direktur Utama KSEI
JAKARTA. Orang nomor satu di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akan segera berganti. Pergantian tersebut akan terjadi pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, Selasa (4/6). Dalam hajatan tersebut, pemegang saham akan mengangkat Heri Sunaryadi sebagai Direktur Utama KSEI, menggantikan Ananta Wiyogo, yang sudah habis masa jabatan. Mantan direksi Pefindo ini sudah memimpin KSEI sejak tahun 2007.Heri yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), akan menahkodai KSEI hingga tahun 2016. Adapun Margareth Mutiara Tang dan Sulistiyo Budi masih menjabat sebagai direksi KSEI.Nantinya posisi yang ditinggalkan Heri di BPUI akan diisi Dwina Septiani Wijaya, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan BPUI. "Semuanya akan diperjelas di acara RUPST," ujar Direktur KSEI, Margareth Tang.Heri Sunaryadi bukan orang baru di pasar modal. Mantan karyawan Astra Internasional ini sudah menggeluti bidang pasar modal selama 15 tahun.Heri terjun ke bidang pasar modal pada tahun 1998 ketika menjabat direksi Astra Securities. Setahun kemudian dia hijrah ke Bahana Securities dan menduduki beberapa posisi penting. Pada tahun 2009, Pemerintah mendapuk Heri sebagai orang nomor satu di BPUI.Salah satu kelebihan Heri adalah kemampuannya memaksimalkan potensi bisnis perusahaan tersebut. Kemampuan ini terbukti ketika dia memimpin BPUI. Dia menjadikan induk usaha Bahana Securities ini menjadi salah satu perusahaan yang memiliki kinerja baik.Padahal ketika masuk memimpin BPUI, perusahaan ini baru saja berganti kepemilikan dari Bank Indonesia (BI) kepada pemerintah. Selain itu, BPUI juga dihadapkan pada penyelesaian utang.Nah, salah satu program kerja yang diusung Heri sebagai Direktur Utama KSEI adalah pemaksimalan single investor indentity (SID) melalui kartu Akses. Heri berkeinginan, dengan satu kartu tersebut investor bisa mengecek portofolio investasi mereka dan nilai aktiva bersih (NAB) perusahaan sekuritas melalui jaringan ATM perbankan. "Agar bisa mewujudkan hal tersebut, KSEI dan sekuritas harus membangun kerjasama dengan pihak perbankan," ujar Heri, pekan lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News