Hermina (HEAL) tambah empat rumah sakit sampai akhir tahun



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepanjang semester I 2019, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah mengakuisisi satu rumah sakit di Pekalongan, Jawa Tengah dan membangun tiga rumah sakit di Kendari, Pekanbaru, dan Kotabumi, Tangerang.

Pembangunan tiga rumah sakit tersebut , ditargetkan rampung pada sekitar kuartal III dan IV 2019 dengan total 4.000 kamar. Sedangkan satu rumah sakit akuisisi di Pekalongan, akan mengalami penambahan 50 tempat tidur.

Baca Juga: BPJS Kesehatan defisit, Medikaloka Hermina (HEAL) optimistis arus kas aman


"Perkembangan ini sejalan dengan rencana kami menambah empat rumah sakit tahun ini, sehingga target 40 rumah sakit pada akhir 2020 dapat terlaksana," ungkap Aristo Setiawidjaja, Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi HEAL pada acara Live Public Expose di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (19/8).

Aristo menambahkan, pihaknya menggelontorkan dana sekitar Rp 110 miliar untuk pembangunan dan akuisisi satu rumah sakit, sehingga pihaknya tahun ini mengeluarkan dana dari kas internal dan pinjaman bank sebesar Rp 440 miliar untuk menambah empat rumah sakit tahun ini.

Selama 34 tahun berdiri, HEAL telah membangun dan mengakuisisi 33 rumah sakit di 21 kota besar di Indonesia, serta memiliki 3.851 tempat tidur per Juli 2019. Dari total 33 rumah sakit, rumah sakit tipe C berjumlah 25 unit, sementara rumah sakit tipe B berjumlah 8 unit.

Perseroan juga menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 800 miliar untuk berekspansi secara organik atau inorganik. Pihaknya juga mengalokasikan ke tahapan pemeliharaan, dan investasi.

Baca Juga: Catat kinerja positif di paruh pertama, Medialoka Hermina (HEAL) lanjut ekspansi

"Sampai akhir tahun nanti, kami menargetkan pendapatan ada di nilai Rp 3,6 triliun, sementara PAT atau laba bersih di nilai Rp 162,6 miliar. Kalau laba bersih yang diatribusi, diharapkan tumbuh 78,0% di nilai Rp 124,6 miliar," tambah Aristo.

HEAL menyebut, pada semester II tidak melihat ada tantangan berarti. Pihaknya justru melihat adanya harapan dari wacana perundingan seputar adanya BPJS Premium.

"BPJS Premium dapat menjadi katalis positif bagi industri ini, jadi kami lihat tidak ada tantangan yang signifikan sampai akhir tahun. Namun, kami tetap melakukan efisiensi dan ingin lebih efisien lagi ke depannya," tutup Aristo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini