KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun 2025, PT Hero Global Investment Tbk (
HGII) bersiap mengambil peran dalam proyek energi bersih nasional. Emiten energi ini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti tender pengadaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang akan digelar oleh PT PLN (Persero) dalam waktu dekat. Tahap pertama tender direncanakan memiliki kapasitas total sekitar 1 gigawatt (GW), sesuai jadwal pengadaan yang disampaikan Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar.
Baca Juga: Moncer, Mandom Indonesia (TCID) Catat Kinerja Positif per kuartal III-2025 HGII menilai peluang ini sebagai bagian dari strategi memperluas portofolio energi terbarukan sekaligus memperkuat posisi di sektor energi baru dan terbarukan (EBT). “Kami menyambut baik inisiatif PLN untuk mempercepat transisi energi melalui pemanfaatan potensi air di seluruh Indonesia. HGII siap menjadi bagian dari upaya tersebut dengan menghadirkan solusi investasi dan operasional yang andal,” ujar Robin Sunyoto, Presiden Direktur HGII, dalam keterangan resmi, Kamis (30/10/2025). Robin menambahkan, HGII telah menyiapkan sejumlah proyek dalam pipeline yang siap mengikuti pengadaan PLN. Langkah strategis ini didukung oleh struktur permodalan yang solid setelah HGII mencatat peningkatan ekuitas 55% YoY menjadi Rp 744,05 miliar, serta kenaikan total aset 33% menjadi Rp 952,66 miliar per September 2025.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, HGII mencatat pendapatan sebesar Rp 46,06 miliar dengan laba bersih mencapai Rp 13,33 miliar. Meskipun secara tahunan mengalami penyesuaian, HGII menilai kinerjanya masih solid berkat efisiensi operasional dan strategi diversifikasi di sektor energi terbarukan. Adapun, total aset HGII meningkat 33% menjadi Rp 952,66 miliar per September 2025 dibanding posisi akhir 2024, mencerminkan ekspansi berkelanjutan dan optimalisasi investasi di proyek energi bersih. Pertumbuhan tersebut didorong hasil positif dari penawaran umum perdana (IPO) di awal tahun, yang membuka ruang ekspansi di proyek-proyek EBT nasional. “Tahun 2025 menjadi momentum bagi HGII untuk memperkuat posisi dan menyiapkan langkah strategis menuju fase pertumbuhan baru. Kami melihat peluang besar di sektor energi berbasis EBT, sejalan dengan komitmen nasional terhadap transisi energi bersih," imbuhnya. Masuknya HGII dalam tender PLTA dan PLTM PLN menunjukkan meningkatnya minat investor terhadap proyek-proyek hijau di tengah dorongan pemerintah mempercepat bauran energi terbarukan 23% pada 2025.
Dengan peran sebagai Independent Power Producer (IPP), HGII menargetkan kontribusi signifikan terhadap penciptaan sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Selain memperkuat daya saing industri energi nasional, langkah ini juga menjadi sinyal bahwa perusahaan lokal mulai mampu bersaing di proyek infrastruktur energi besar, yang selama ini didominasi oleh pemain global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News