KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk (
HERO) telah menyiapkan sejumlah agenda dan ekspansi di tahun 2022. Emiten yang bergerak di sektor ritel tersebut berencana akan menambah gerai-gerai di sepanjang tahun. Head of Corporate and Consumer Affairs Hero Supermarket Diky Risbianto mengatakan, HERO Group optimistis dengan kehati-hatian bahwa kondisi perdagangan akan membaik pada tahun 2022. Hal itu lantaran mengikuti peningkatan kinerja perseroan selama paruh kedua tahun 2021. “Perseroan tetap berkomitmen terhadap masa depan bisnis ritelnya di Indonesia. Kami percaya bahwa keberhasilan pelaksanaan program transformasi bisnis selama beberapa tahun terakhir telah memperkokoh fondasi Perseroan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang kuat di Indonesia,” ungkap Diky kepada Kontan.co.id, Selasa (15/3).
Hal itu tergambar dari total ruang usaha IKEA di Indonesia meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan awal tahun setelah pembukaan toko di Bandung dan Jakarta Garden City.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham HERO yang Sudah Melonjak 13,7% dalam Sepekan Selain itu, pada bulan November 2021 lalu, HERO Group melalui gerai IKEA telah membuka toko pertamanya di luar Jawa melalui konversi gerai Giant di Bali. Diky menambahkan menyusul perubahan pendekatan strategis HERO Group, merek Giant di Indonesia telah resmi berhenti beroperasi pada bulan Juli 2021. Meski demikian, dia mengatakan perseroan telah berhasil melakukan divestasi sejumlah toko kepada pihak ketiga dan tetap aktif berdiskusi untuk mengalihkan beberapa toko Giant lainnya. “Selain toko yang sudah dikonversi, beberapa konversi IKEA tambahan juga direncanakan,” ungkap dia. Sementara itu, mengenai rencana penambahan gerai IKEA dan Guardian tahun ini, Diky enggan menyebutkan berapa belanja modal atau capex yang disiapkan. Adapun target pembukaan maupun penambahan gerai juga belum dapat disampaikan perseroan. Namun yang pasti, HERO akan menambah gerai di sepanjang 2022 sebagai bagian dari optimalisasi belanja modal dan investasi tahun depan. “Namun, kita harus tetap melihat likuiditasnya karena penurunan penjualan juga akan berdampak pada likuiditas,” tuturnya. Diky memastikan, perseroan akan terus berinvestasi dalam membuka dan membangun kembali toko maupun gerai-gerai. Hal ini sebagai komitmen perseroan untuk menjadi ritel kompetitif yang kuat untuk mengembangkan bisnisnya dalam jangka panjang di Indonesia.
Baca Juga: Tahun 2021, Hero Supermarket (HERO) Tekan Kerugian Hingga Rp 251,07 Miliar Sebagai tambahan, dalam laporan keuangannya, pendapatan bersih HERO tertekan 2,19% secara tahunan atau
year on year (yoy) menjadi Rp 3,48 triliun. Sementara di tahun 2020, pendapatan bersih HERO tercatat Rp 3,55 triliun. Adapun segmen makanan berkontribusi hingga Rp 719,75 miliar. Capaian ini menurun 19,87% yoy dari Rp 898,20 miliar. Sementara, segmen non-makanan berkontribusi hingga Rp 2,76 triliun. Dengan kata lain, segmen ini mendominasi pendapatan bersih HERO. Adapun capaian segmen non-makanan naik 3,77% yoy dari Rp 2,66 triliun.
Di samping itu, perseroan juga berhasil menekan kerugian sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 963,52. Capaian itu lebih baik dibanding tahun 2020 yang menanggung rugi Rp 1,21 triliun. Sehingga HERO mampu menekan rugi berjalan hingga Rp 251,07 miliar di tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto