JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) ni kembali tidak membagikan dividen tahun ini. Itu artinya sudah 13 tahun lamanya emiten berkode HERO ini tidak membagikan keuntungannya kepada pemegang saham.Presiden Komisaris Hero Ipung Kurnia enggan menjelaskan alasan perseroan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham selama itu. "Nanti saja ya (soal itu). Atau lebih baik tanya yang lain," kata Ipung saat ditemui di acara peluncuran cobranding kartu kredit Hero dengan PermataBank di Giant Bintaro Sektor 7, Sabtu (29/9).Sekadar catatan, Presiden Direktur Hero John Callaghan, pada tahun lalu, beralasan keputusan tidak membagikan dividen ini murni hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurutnya, pemegang saham percaya berinvestasi di Hero akan lebih meningkatkan nilai keuntungan mereka di masa depan.Begitu juga saat HERO dipimpin oleh Presiden Direktur yang baru Philippe Broianigo. Pihaknya hingga saat ini juga belum mengambil inisiatif membagikan dividen kepada pemegang saham. Hero lebih akan menggunakan laba bersih untuk melakukan ekspansi bisnisnya di tahun mendatang.Namun, Ipung juga tidak mau menyebut berapa gerai yang akan dibangun hingga akhir tahun dan tahun depan, sekaligus total nilai investasinya. "Kami akan terus membangun, puluhan-lah. Tapi detailnya saya lupa," tambah Ipung.Hingga semester I-2012, HERO mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 19,97% menjadi Rp 4,83 triliun. Sementara laba bersihnya juga naik 29,7% menjadi Rp 139,66 miliar. Pertumbuhan laba ditopang oleh penjualan yang lebih tinggi dan produktivitas toko.Ditemui di tempat yang sama, Marketing Director Hero Group Wirry Tjandra menjelaskan perseroan akan tetap berekspansi di tahun ini dan mendatang. "Selain fokus di Jabodetabek, kami akan fokus di luar Jawa. Ini akan menyeimbangkan persebaran cabang kami di daerah," kata Wirry.Saat ini, Hero Group terdiri dari Hero Supermarket, Giant Supermarket, Giant Hypermarket, Guardian dan Starmart. Hero memposisikan diri sebagai salah satu pengecer terkemuka di Indonesia. Hero Group saat ini memiliki 573 outlet. Per 31 Agustus 2012, Hero Group mengoperasikan 44 Giant Hypermart, 98 Giant Supermarket, 37 Hero Supermarket, 251 gerai Guardian dan 145 Starmart."Kami akan bangun gerai-gerai itu berdasarkan ketersediaan yang ada. Ada yang dibangun Hypermart, ada yang supermarket dan ada pula yang cukup Starmart. Kami tidak hanya akan menyisir kota utama, tapi juga kota kedua," ucapnya tanpa mau menyebut jumlah gerai yang akan dibangun. Saat ini kepemilikan saham mayoritas Hero dikuasai Dairyfarm 94,28%, Hero Pusaka Sejati 2,68% dan saham yang beredar di masyarakat 3,04%. (Didik Purwanto/Kompas.com) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
HERO tak bagikan dividen
JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) ni kembali tidak membagikan dividen tahun ini. Itu artinya sudah 13 tahun lamanya emiten berkode HERO ini tidak membagikan keuntungannya kepada pemegang saham.Presiden Komisaris Hero Ipung Kurnia enggan menjelaskan alasan perseroan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham selama itu. "Nanti saja ya (soal itu). Atau lebih baik tanya yang lain," kata Ipung saat ditemui di acara peluncuran cobranding kartu kredit Hero dengan PermataBank di Giant Bintaro Sektor 7, Sabtu (29/9).Sekadar catatan, Presiden Direktur Hero John Callaghan, pada tahun lalu, beralasan keputusan tidak membagikan dividen ini murni hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurutnya, pemegang saham percaya berinvestasi di Hero akan lebih meningkatkan nilai keuntungan mereka di masa depan.Begitu juga saat HERO dipimpin oleh Presiden Direktur yang baru Philippe Broianigo. Pihaknya hingga saat ini juga belum mengambil inisiatif membagikan dividen kepada pemegang saham. Hero lebih akan menggunakan laba bersih untuk melakukan ekspansi bisnisnya di tahun mendatang.Namun, Ipung juga tidak mau menyebut berapa gerai yang akan dibangun hingga akhir tahun dan tahun depan, sekaligus total nilai investasinya. "Kami akan terus membangun, puluhan-lah. Tapi detailnya saya lupa," tambah Ipung.Hingga semester I-2012, HERO mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 19,97% menjadi Rp 4,83 triliun. Sementara laba bersihnya juga naik 29,7% menjadi Rp 139,66 miliar. Pertumbuhan laba ditopang oleh penjualan yang lebih tinggi dan produktivitas toko.Ditemui di tempat yang sama, Marketing Director Hero Group Wirry Tjandra menjelaskan perseroan akan tetap berekspansi di tahun ini dan mendatang. "Selain fokus di Jabodetabek, kami akan fokus di luar Jawa. Ini akan menyeimbangkan persebaran cabang kami di daerah," kata Wirry.Saat ini, Hero Group terdiri dari Hero Supermarket, Giant Supermarket, Giant Hypermarket, Guardian dan Starmart. Hero memposisikan diri sebagai salah satu pengecer terkemuka di Indonesia. Hero Group saat ini memiliki 573 outlet. Per 31 Agustus 2012, Hero Group mengoperasikan 44 Giant Hypermart, 98 Giant Supermarket, 37 Hero Supermarket, 251 gerai Guardian dan 145 Starmart."Kami akan bangun gerai-gerai itu berdasarkan ketersediaan yang ada. Ada yang dibangun Hypermart, ada yang supermarket dan ada pula yang cukup Starmart. Kami tidak hanya akan menyisir kota utama, tapi juga kota kedua," ucapnya tanpa mau menyebut jumlah gerai yang akan dibangun. Saat ini kepemilikan saham mayoritas Hero dikuasai Dairyfarm 94,28%, Hero Pusaka Sejati 2,68% dan saham yang beredar di masyarakat 3,04%. (Didik Purwanto/Kompas.com) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News