KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdakwa kasus Jiwasraya, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk Heru Hidayat memberikan pembelaan atau pledoi dalam kasus PT Asuransi Jiwasraya. Dalam pembelaan pribadinya, Heru membantah ikut dalam pusaran kasus dugaan korupsi dan pencucian uang itu. Ia menyebutkan dirinya adalah rakyat biasa yang memulai bisnis dari kecil hingga bisa perusahaanya melantai di bursa. “Yang antara lain adalah IIKP, TRAM, dan SMRU,” ujarnya. Dengan menjadi perusahaan publik, menurut Heru maka perusahaan tersebut menjadi sepenuhnya bukan milik dirinya. Menurunya, dengan kasus ini saham-saham tersebut disuspend maka masyarakat sebagai pemegang saham menjadi yang paling banyak dirugikan/ Ia juga menyayangkan perusahaan dibangunya dengan jerih payah akan dirampas untuk negara. “Perusahaan-perusahaan yang saya bangun dengan jerih payah dan susah payah, antara lain IIKP dan PT. Gunung Bara Utama (GBU) dituntut untuk dirampas sebagai pengganti kerugian Jiwasraya, bahkan dikatakan Saya peroleh dengan uang dari Jiwasraya. Bahkan ada perusahaan yang belum menjadi milik Saya yaitu PT. Batutua Way Kanan Minerals (BWKM) ikut juga dituntut untuk dirampas,” ujarnya. Menurutnya tidak pernah ada bukti uang dari Jiwasraya mengalir ke perusahaan tersebut.
Heru Hidayat: Saya hanya rakyat biasa yang merintis usaha pakai kerja keras
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdakwa kasus Jiwasraya, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk Heru Hidayat memberikan pembelaan atau pledoi dalam kasus PT Asuransi Jiwasraya. Dalam pembelaan pribadinya, Heru membantah ikut dalam pusaran kasus dugaan korupsi dan pencucian uang itu. Ia menyebutkan dirinya adalah rakyat biasa yang memulai bisnis dari kecil hingga bisa perusahaanya melantai di bursa. “Yang antara lain adalah IIKP, TRAM, dan SMRU,” ujarnya. Dengan menjadi perusahaan publik, menurut Heru maka perusahaan tersebut menjadi sepenuhnya bukan milik dirinya. Menurunya, dengan kasus ini saham-saham tersebut disuspend maka masyarakat sebagai pemegang saham menjadi yang paling banyak dirugikan/ Ia juga menyayangkan perusahaan dibangunya dengan jerih payah akan dirampas untuk negara. “Perusahaan-perusahaan yang saya bangun dengan jerih payah dan susah payah, antara lain IIKP dan PT. Gunung Bara Utama (GBU) dituntut untuk dirampas sebagai pengganti kerugian Jiwasraya, bahkan dikatakan Saya peroleh dengan uang dari Jiwasraya. Bahkan ada perusahaan yang belum menjadi milik Saya yaitu PT. Batutua Way Kanan Minerals (BWKM) ikut juga dituntut untuk dirampas,” ujarnya. Menurutnya tidak pernah ada bukti uang dari Jiwasraya mengalir ke perusahaan tersebut.