Hesai Group Akan IPO di AS, Incar Dana US$ 171 Juta



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hesai Group menjadi salah satu perusahaan China pertama yang berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2023 ini.

Perusahaan pengembang China untuk teknologi sensor yang digunakan dalam mobil self-driving ini berencana mengumpulkan dana hingga US$ 171 juta dalam penawaran umum perdana di bursa Amerika Serikat (AS).

Seperti yang dilansir Bloomberg, Jumat (3/1), startup yang berbasis di Shanghai ini menawarkan 9 juta saham dengan harga antara US$ 17 - US$ 19 per saham, menurut pengajuan ke bursa pada Kamis (2/2).


Baca Juga: Lepas Kendali dari Ant Group, Bisnis Miliarder Jack Ma Makin Ditekan Otoritas China

Hingga saat ini, Hesai telah mengumpulkan dana lebih dari US$ 500 juta, menurut situs web perusahaan. Investorya antara lain Xiaomi, Meituan, Bosch, dan Baidu.

Hesai dapat menjual sebanyak 10,35 juta ADS jika opsi over-allotment digunakan sepenuhnya dengan potensi hasil setinggi US$ 197 juta.

Adapun, tawaran tersebut menjadikan Hesai di antara perusahaan China pertama yang meluncurkan IPO AS tahun ini.

Sekadar informasi, saham perusahaan China yang terdaftar di bursa AS memulai dengan baik di tahun 2023.  Ini tercermin dari Nasdaq Golden Dragon China Index yang naik 22% sejak awal tahun.

Hesai didirikan pada tahun 2014, mengembangkan dan memproduksi sensor lidar untuk mobil penggerak otonom dan aplikasi robotika. Investor perusahaan termasuk mesin pencari China Baidu Inc., pembuat smartphone Xiaomi Corp dan konglomerat teknik Jerman Robert Bosch GmbH.

Goldman Sachs Group Inc., Morgan Stanley, Credit Suisse Group AG dan Huatai Securities Co. terlibat mengatur penawaran saham perdana Hesai ini.

Baca Juga: IPO di China Capai Rekor Tahun Ini Tembus US$ 92 Miliar

Editor: Khomarul Hidayat