KONTAN.CO.ID - Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dianggap mampu menekan inflasi. Pasalnya, HET yang ditetapkan pemerintah mampu mengurangi harga di tingkat konsumen. Dwi Andreas, Pengamat Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkap, harga beras di pasaran saat ini sudah mencapai Rp 10.500 - Rp 10.900 per kilogram (kg). "Masyarakat kan lebih banyak mengkonsumsi beras medium, dalam dua terakhir harga beras sudah sebesar Rp 10.500 sampai Rp 10.900. Kalau jadi Rp 9.450 berarti harganya turun, menguntungkan konsumen," tutur Dwi kepada KONTAN, Kamis (24/8). Meski menguntungkan konsumen, namun Dwi justru melihat HET ini justru berpendapat kebijakan baru ini dapat menyengsarakan petani. Dia bilang, dengan adanya harga acuan tersebut, maka harga pembelian di tingkat petani pun akan turut disesuaikan.
HET beras untungkan konsumen, sengsarakan petani
KONTAN.CO.ID - Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dianggap mampu menekan inflasi. Pasalnya, HET yang ditetapkan pemerintah mampu mengurangi harga di tingkat konsumen. Dwi Andreas, Pengamat Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkap, harga beras di pasaran saat ini sudah mencapai Rp 10.500 - Rp 10.900 per kilogram (kg). "Masyarakat kan lebih banyak mengkonsumsi beras medium, dalam dua terakhir harga beras sudah sebesar Rp 10.500 sampai Rp 10.900. Kalau jadi Rp 9.450 berarti harganya turun, menguntungkan konsumen," tutur Dwi kepada KONTAN, Kamis (24/8). Meski menguntungkan konsumen, namun Dwi justru melihat HET ini justru berpendapat kebijakan baru ini dapat menyengsarakan petani. Dia bilang, dengan adanya harga acuan tersebut, maka harga pembelian di tingkat petani pun akan turut disesuaikan.