KONTAN.CO.ID - Kementerian Perdagangan (Kemdag) berencana melanjutkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk daging beku. Dalam beberapa bulan terakhir, harga daging beku dipatok senilai Rp 80.000 per kilogram (kg). Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana melihat, penerapan HET ini tidak akan berpengaruh terhadap harga peternak lokal. Pasalnya, harga daging sapi segar masih berada di atas Rp 100.000 per kg. Menurutnya, harga tersebut tidak akan mengalami penurunan karena akan memunculkan kerugian bagi petani. "Harga daging sapi segar memang di atas Rp 100.000 per kg, itu tidak bisa turun, petani kan tidak mau rugi. Harga yang sudah terbentuk juga sebesar itu," tutur Teguh, Selasa (12/9).
HET daging beku tidak pengaruhi peternak lokal
KONTAN.CO.ID - Kementerian Perdagangan (Kemdag) berencana melanjutkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk daging beku. Dalam beberapa bulan terakhir, harga daging beku dipatok senilai Rp 80.000 per kilogram (kg). Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana melihat, penerapan HET ini tidak akan berpengaruh terhadap harga peternak lokal. Pasalnya, harga daging sapi segar masih berada di atas Rp 100.000 per kg. Menurutnya, harga tersebut tidak akan mengalami penurunan karena akan memunculkan kerugian bagi petani. "Harga daging sapi segar memang di atas Rp 100.000 per kg, itu tidak bisa turun, petani kan tidak mau rugi. Harga yang sudah terbentuk juga sebesar itu," tutur Teguh, Selasa (12/9).