Hexindo Adiperkasa (HEXA) bidik penjualan alat berat 1.045 unit di tahun fiskal 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) tidak ingin muluk-muluk dalam mematok target volume penjualan berat untuk tahun fiskal 2020. Menimbang kondisi yang ada, HEXA membidik penjualan alat berat sebanyak 1.045 unit di sepanjang April 2020 - Maret 2021 atau tahun fiskal 2021 lebih rendah dibanding realisasi penjualan pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.679 unit.

“Total sales unit 1.045 unit dengan market share 24% yang kami bidik, belum termasuk jasa service, spare part dan maintenance contract,” kata Presiden Direktur  PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) Djonggi Gultom kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7).

Target yang tidak muluk-muluk ini beralasan. Djonggi mengatakan, kondisi sektor pertambangan masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari permasalahan kelebihan pasokan atau oversupply untuk komoditas batubara, permintaan sejumlah komoditas tambang yang tertekan akibat efek gulir pandemi corona (covid-19), dan lain-lain.


Baca Juga: Prospek Bisnis Alat Berat Masih Tersendat Tahun Ini

Sejumlah kondisi di atas diperkirakan akan berdampak pada menurunnya permintaan produk-produk alat berat HEXA pada sektor pertambangan. Dampaknya pun diperkirakan tidak sedikit, sebab sebanyak 50% total penjualan alat berat HEXA biasanya diserap oleh sektor pertambangan.

Untuk menyiasati pasar yang lesu, HEXA berencana menggencarkan penjualan alat berat dengan membuat paket penjualan alat berat berikut jasa pemeliharaan dan perbaikannya. Dengan cara itu, HEXA berharap produk-produk alat berat perusahaan bisa menjadi lebih menarik di mata pembeli.

Selain menyediakan paket penjualan, HEXA juga akan terus menggencarkan kegiatan pemasaran dengan mengirimkan rekomendasi produk-produk alat berat berikut komponen suku cadangnya kepada pelanggan secara virtual di masa pandemi. Strategi ini menyasar baik pelanggan dari sektor pertambangan, maupun sektor-sektor lainnya. 

Sepanjang tahun fiskal 2020 yakni selama April 2019 - Maret 2020 lalu, HEXA membukukan penghasilan neto sebesar US$ 424,43 juta, turun sekitar 7,99% dibandingkan realisasi penghasilan neto pada  periode sama tahun sebelumnya.

Secara terperinci, realisasi penghasilan neto di sepanjang April 2019 - Maret 2020 terdiri atas penjualan alat berat dan jasa komis sebesar US$ 248,26 juta, penjualan suku cadang sebesar US$ 102,77 juta, serta jasa pemeliharaan dan perbaikan sebesar US$ 73,39 juta.

Baca Juga: Distribusi alat berat Hexindo Adiperkasa (HEXA) terdampak Covid-19  

Kendati mencatatkan penurunan pada sisi top line, laba tahun berjalan HEXA mengalami pertumbuhan mini sebesar 2,22% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula sebesar US$ 37,60 juta menjadi US$  38,46 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi