KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) tetap fokus pada tulang punggung bisnisnya yakni penjualan dan penyewaan alat berat. Meski permintaan masih lesu dengan melambatnya sektor tambang batubara, padahal selama ini sektor tersebut menyerap banyak kebutuhan alat berat. Djonggi Gultom, Presiden Direktur HEXA menyebutkan, ada peluang di permintaan alat berat sektor konstruksi, agrobisnis dan kehutanan. "Dengan mandatory bahan bakar B30 oleh pemerintah tentu mendorong permintaan di sektor agro dan forestry," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (10/2). Selain itu perusahaan juga tengah melihat prospek dari tambang non batu bara, seperti nikel dan mineral lainnya. Adapun sampai kuartal tiga yang berakhir pada 31 Desember tahun lalu, perusahaan membukukan volume penjualan alat berat khusus ekskavator sekitar 1.150 unit.
Hexindo Adiperkasa (HEXA) bidik penjualan alat berat ke sektor non batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) tetap fokus pada tulang punggung bisnisnya yakni penjualan dan penyewaan alat berat. Meski permintaan masih lesu dengan melambatnya sektor tambang batubara, padahal selama ini sektor tersebut menyerap banyak kebutuhan alat berat. Djonggi Gultom, Presiden Direktur HEXA menyebutkan, ada peluang di permintaan alat berat sektor konstruksi, agrobisnis dan kehutanan. "Dengan mandatory bahan bakar B30 oleh pemerintah tentu mendorong permintaan di sektor agro dan forestry," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (10/2). Selain itu perusahaan juga tengah melihat prospek dari tambang non batu bara, seperti nikel dan mineral lainnya. Adapun sampai kuartal tiga yang berakhir pada 31 Desember tahun lalu, perusahaan membukukan volume penjualan alat berat khusus ekskavator sekitar 1.150 unit.