JAKARTA. Produsen alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menargetkan penjualan alat berat 2.984 unit hingga akhir tahun fiskal 2013. Target ini sama seperti pencapaian penjualan alat berat Hexindo pada tahun fiskal 2012 lalu. Sektor pertambangan yang lesu membuat perusahaan ini memasang target konservatif. Sekretaris Perusahaan PT Hexindo Adiperkasa Tbk Zahirman mengatakan target penjualan tahun fiskal 2013 yang akan berakhir 31 Maret 2014 memang cukup berat di tengah kinerja sektor tambang yang loyo. Meski begitu, ia berharap kinerja perusahaan ini lebih baik dari tahun lalu. Untuk menghadapi pasar yang masih lesu, strategi utama perusahaan berkode emiten HEXA ini adalah menjaga pangsa pasar dan meningkatkan jangkauan penjualan. "Kami akan menambah salesman di setiap cabang dengan menyesuaikan pasar yang ada," ujar Zahirman kepada KONTAN belum lama ini.
Jika permintaan meningkat, HEXA juga akan menambah jumlah tenaga pemasaran. Zahirman mencontohkan, biasanya pada satu kantor cabang terdapat dua hingga tiga tenaga pemasaran yang melayani 30 konsumen. Nah, ke depan, perusahaan akan menambah satu hingga dua tenaga pemasaran di setiap kantor cabang. Tak hanya itu, Zahirman bilang, perusahaan juga akan melakukan segmentasi kebutuhan konsumen dengan lebih cermat untuk mempertahankan pangsa pasar dan margin penjualan Meski penjualan alat berat untuk sektor pertambangan pada tahun fiskal masih akan tergerus, namun HEXA masih optimistis penjualan di sektor perkebunan dan kehutanan masih tumbuh lumayan cerah. Sehingga, kontribusi penjualan alat berat dari dua sektor ini bakal lebih dominan. Meski begitu, "Secara komposisi, setiap tahun biasanya sektor tambang memang paling besar," kata Zahirman. Meski peluang penjualan di sektor tambang sangat kecil, HEXA akan terus menggenjot penjualan alat berat di sektor ini. Pasalnya, kata Zahirman, keuntungan penjualan dari sektor tambang cukup signifikan. Nah, untuk menjaga penurunan penjualan alat berat di sektor tambang, ia bilang HEXA akan fokus meningkatkan pelayanan purna jual. Sementara itu, Zahirman bilang, kontribusi penjualan alat berat di sektor konstruksi terhadap total penjualan perusahaan masih sangat kecil. Tapi, dengan banyaknya proyek infrastruktur pemerintah yang berjalan tahun ini, HEXA berharap penjualan alat berat di sektor konstruksinya bisa meningkat pada tahun ini. Catatan saja, sepanjang kuartal I tahun fiskal 2013 (per 30 Juni 2013), total penjualan alat berat HEXA sebanyak 686 unit. Angka ini turun 23,94% ketimbang periode yang sama tahun 2012. Pada kuartal I tahun fiskal 2013, pendapatanbersih perusahaan tercatat sebesar US$ 132,42 juta, turun 38,68% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Akibat penurunan pendapatan ini, HEXA hanya meraup laba bersih sebesar US$ 8,88 jutapada kuartal I tahun fiskal 2013. Laba bersih ini melorot 60,6% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, pangsa pasar HEXA pada kuartal I tahun fiskal 2013 naik tipis menjadi 23,6% dibanding periode yang sama tahun 2012 sebesar 23,3%. Meski kinerja perusahaan belum cerah, namun Zahirman berharap pada tahun fiskal 2013 Hexindo mampu meraih pendapatan dan laba bersih sama seperti tahun fiskal 2012. Sebagai gambaran, pada tahun fiskal 2012 lalu, HEXA mampu membukukan pendapatan sebesar US$ 633 juta dengan laba bersih mencapai US$ 63,78 juta. Karena pasar sektor tambang masih terpuruk, HEXA tidak berencana menambah gerai baru di tahun ini. "Tahun fiskal ini, kami belum ada rencana riil untuk tambah outlet, tapi jika di semester II ada permintaan yang signifikan kami akan pertimbangkan untuk menambah outlet," kata Zahirman. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi